Adatmerupakan inti atau nukleus dari peradaban atau sivilisasi Melayu. Dapat ditafsirkan bahwa adat dalam kebudayaan Melayu ini, telah ada sejak manusia Melayu ada. Adat selalu dikaitkan dengan bagaimana manusia mengelola dirinya, kelompok, serta hubungan manusia dengan alam (baik alam nyata maupun gaib atau supernatural), dan hubungan manusia Pakaian Pengantin Pekanbaru diperagakan model pada Seminar Upacara Adat Melayu Riau. Pakaian pengantin adalah salah satu jenis dari pakaian Melayu dilihat dari penggunaan. Foto Dok. Disbud Riau A. PengertianPakaian Melayu atau baju Melayu adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh masyarakat Melayu. Pakaian Melayu terdiri atas dua bagian utama, yaitu 1 baju, dan 2 seluar laki-laki atau kain perempuan. Selain pakaian utama, pakaian Melayu juga dilengkapi oleh aksesori pakaian. Aksesoris pakaian laki-laki yaitu songkok, tanjak, keris, kain samping, selempang, bengkung pinggang, butang, dan kasut. Aksesoris pakaian perempuan yaitu tudung atau selendang, sunting, sanggul, dokoh , semat/peniti dan kasut. B. Jenis-jenis Pakaian MelayuPakaian Melayu dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu baju kurung dan baju kebaya. Kedua jenis baju dibuat longgar pada ujung lengan, perut, dan dada, sebagian diberi kolar atau kerah, dan sering diberi hiasan berupa rendah khusus untuk perempuan. Beberapa bagiannya dihiasi sulaman berwarna keemasan. Baju kurung dan baju kebaya sering digunakan untuk menghadiri berbagai upacara resmi. Baju kurung dipadukan dengan kain songket, yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Kaum perempuan juga memadukan baju kurung dan kebaya dengan penutup kepala berupa tudung lingkup dan lainnya. 1. Baju kurung Baju kurung terdiri atas baju kurung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. Kedua jenis baju kurung ini dipakai oleh laki-laki dan perempuan. Perbedaan bentuk pakaian tersebut adalah baju kurung perempuan memiliki kedalaman hingga ke lutut, alas leher sempit dan tidak memiliki saku. Baju kurung laki-laki memiliki kedalaman hingga pinggul atau satu jengkal di atas lutut, alas leher melebar, dan dilengkapi dua dan tiga saku. Terdapat dua jenis baju kurung, yaitu baju burung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. a Baju Kurung Teluk BelangaBaju kurung teluk belanga mempunyai leher berbentuk bulat dan belahan di bagian depan yang diberi satu anak kancing. Pada keliling leher baju dilapisi dengan kain lain dan dijahit yang disebut sembat halus, sedangkan pada bagian pinggiran dijahit tulang belut halus. Pada ujung belahan dibuatkan tempat untuk mengancingkan baju yang disebut rumah kancing dengan menggunakan jahitan benang yang dinamakan insang pari. Lengan baju teluk belanga dibuat panjang dan longgar pada bagian ujung tidak berkancing, berkekek sapu tangan atau berkekek gantung. Potongan badan lurus dan mengembang di bagian bawah. Baju teluk belanga memiliki dua kantung baju yang dipasang pada bagian bawah. b Baju Kurung Cekak MusangBaju kurung cekak musang hampir sama dengan baju kurung teluk belanga. Perbedaan terletak pada bagian leher yang diberi kolar selebar dua jari, tiga saku baju yaitu 1 pada bagian atas sebelah kiri, dan dua pada bagian bawah, dan lima anak kancing pada bagian depan. Kaum laki-laki dan perempuan Melayu memakai baju kurung cekak musang ini ke acara resmi. 2. Baju KebayaBaju kebaya khusus dipakai oleh kaum perempuan. Baju ini memiliki beberapa jenis yaitu baju kebaya labuh dan baju kebaya pendek. a Baju Kebaya LabuhBentuk baju kebaya labuh seperti kemeja panjang yang memiliki kedalaman hingga lutut. Pada bagian bawah baju agak melebar dan menyerupai bentuk buah labu sehingga disebut kebaya labuh . Bagian depan baju dilengkapi dengan anak kancing tiga atau lima buah. Baju dipadukan dengan kain songket hingga ke mata kaki. Baju ini pada awalnya dipakai oleh kaum perempuan di lingkungan kerajaan. b Baju Kebaya PendekBaju kebaya pendek memiliki kedalaman hingga pinggul. Hal ini yang membedakan dengan baju kebaya labuh. Baju ini diberi hiasan payet pada beberapa bagian, sehingga tampak anggun dikenakan oleh anak gadis. Bawahan baju menggunakan kain songket hingga mata kaki, yang dibuat seperti rok. Pakaian ini sering digunakan saat menghadiri majelis-majelis setengah resmi seperti pernikahan, sunat rasul, dan turun mandi C. Jenis Pakaian Melayu dari PenggunaanJika dilihat dari penggunaan, pakaian Melayu Riau terdiri atas empat jenis yaitu pakaian harian, pakaian upacara resmi, pakaian upacara adat, dan pakaian upacara pernikahan. Namun, ada juga yang membagi pakaian Melayu dari penggunaan dengan lima jenis yaitu pakaian harian, pakaian setengah resmi, pakaian resmi, pakaian keagamaan, dan pakaian upacara perkawinan. 1. Pakaian HarianPakaian harian digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Pakaian ini dibedakan menjadi pakaian anak-anak, orang dewasa, dan orang tua atau setengah baya. Pakaian harian dipakai pada saat melaksanakan kegiatan sehari-hari, misalnya bekerja, bermain, ataupun saat di rumah. Pakaian harian dibedakan dengan beberapa jenis yaitu pakaian harian masa kanak-kanak, pakaian orang dewasa, dan pakaian orang tua dan setengah baya. Laman 1 2 Pakaian Adat Riau, Pakaian adat Riau - Pakaian adat memang selalu memiliki makna dan juga filosofi yang harus diketahui oleh setiap bangsa Indonesia.Pakaian tradisional Melayu Riau sendiri terdiri dari berbagai jenis. Jenis pakaian ini tergantung pada situasi dan kondisi pemakainya dan kegiatan yang harus dilakukan, misalnya untuk acara resmi atau untuk dikenakan dalam Daerah kekuasaan Provinsi Riau sangat luas karena juga terdiri dari kepulauan. Letaknya yang strategis itu memungkinkan banyak negara-negara penjelajah dan juga pedagang mendatanginya. Inilah kemudian yang menjadikan adat budaya penduduknya mengalami akulturasi budaya. Salah satunya dalam hal pakaian adatnya yang beragam. Penasaran apa saja pakaian adat Riau yang ada saat ini serta filosofinya? Yuk, simak di sini! Ragam Pakaian Adat Riau yang Kental Dominasi Budaya Melayu 1. Baju Kurung Kebaya Pendek 2. Baju Kurung Tulang Belut 3. Kebaya Labuh 4. Baju Cekak Musang 5. Baju Teluk Belanga 6. Busana Adat Pengantin Riau Makna Warna Baju Adat Riau Makna dan Filosofi Pakaian Adat Riau Ragam Pakaian Adat Riau yang Kental Dominasi Budaya Melayu 1. Baju Kurung Kebaya Pendek Sesuai dengan namanya, ukuran bagian bawah kebayanya tidak melebihi lutut seperti pakaian adat Riau pada umumnya. Bentuk bajunya berlengan panjangserta modelnya pun longgar dan tidak ketat atau memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh si pemakai. Baju ini terbuat dari kain katun yang dihiasi dengan payet di beberapa bagian baju. Bagian bawahan dari baju kurung kebaya pendek umumnya berupa sarung atau kain songket yang dikenakan sebagai rok. Kemudian, baju tersebut dilengkapi dengan kain selendang yang berfungsi sebagai penutup kepala dan dapat dikombinasikan dengan hijab ataupun kerudung. Artikel terkait 15 Pakaian Adat Indonesia dari Beberapa Provinsi 2. Baju Kurung Tulang Belut Selanjutnya, ada baju kurung tulang belut dimana baju ini berlengan panjang dan panjang bajunya sedikit di atas lutut, tanpa saku dengan kerah bulat, serta dilengkapi dengan selendang di bahu. Busana ini memiliki hiasan di tepian payet atau bordiran agar tidak terkesan terlalu polos. Untuk bawahannya menggunakan rok panjang yang warnanya serupa dengan atasan. 3. Kebaya Labuh Baju kebaya Labuh memiliki ciri-ciri yaitu jika panjangnya tiga jari di atas lutut maka menunjukkan sang perempuan yang memakai pakaian ini belum menikah. Sementara, jika baju yang panjangnya tiga jari di bawah lutut perempuan dewasa, maka dapat diketahui bahwa perempuan si pemakai telah menikah. Lengan tangan baju ini juga seukuran 2 jari dari pergelangan tangan. Hal ini dilakukan agar dapat menampakkan gelang yang dikenakan perempuan Riau. sementara lebar lengan pakaian ini dibuat dengan ukuran 3 jari dari permukaan lengan tangan. Sama halnya dengan baju kurung, ukuran pakaiannya loose atau longgar dan dikenakan bersama dengan selendang atau kain tudung. 4. Baju Cekak Musang Nah, jika sebelumnya kebaya labuh yang ditetapkan pemerintah sebagai ikon pakaian adat Riau untuk perempuan, baju cekak musang inilah yang ditetapkan sebagai ikon pakaian adat Riau untuk pria. Pada bagian leher baju cekak musang berkerah dan berkancing lima. Kancing lima ini merupakan lambang dari rukun Islam. Kancing yang disematkan berupa kancing tep, kancing emas, atau kancing permata. Kain samping pada pakaian adat Riau ini biasanya menggunakan kain songket yang diikat setinggi lutut. Sementara itu, terdapat penutup kepala atau juga disebut dengan tanjak. Penutup kepala ini terbuat dari kain yang senada dengan baju maupun celana pakaian khas ini. Artikel terkait 14 Potret Anak Selebriti Pakai Baju Adat Indonesia, Pakaian Khas Jawa hingga Minangkabau! 5. Baju Teluk Belanga Baju teluk belanga terdiri dari busana muslim yang dipadukan dengan celana panjang longgar, plus kain atau sarung dan songkok topi atau peci tradisional orang Melayu. Jenis baju ini biasaya dipakai untuk acara-acara keluarga, seperti acara kenduri. Jika dikenakan untuk acara resmi, biasanya bahannya terbuat dari kain berkualitas tinggi seperti satin atau sutra. Atasannya juga berkerah, hanya saja tidak berkancing di mana di bagian lehernya terbelah ke kurang lebih 5 cm. 6. Busana Adat Pengantin Riau Layaknya upacara pernikahan di adat yang lainnya, pengantin dari suku asli Riau juga menggunakan pakaian adat khusus. Yaitu Pria Mengenakan Baju Kurung Cekak lengkap dengan kopyah dan sarung. Adapun tambahan aksesori yang dikenakan adalah hiasan kepala seperti mahkota, sebai berwarna kuning di bahu kiri, sepatu dengan ujung runcing, canggai di jari kelingking, serta keris dengan bentuk burung serindit yang disandingkan di pinggang kiri. Perempuan Jenis bajunya lebih banyak menyesuaikan urutan prosesi dalam upacara adat tersebut. Yakni Baju Kurung Teluk Belangan dikenakan di upacara malam berinai, Baju Kurung Cekak Kebaya Pendek yang dikenakan di upacara berendam, dan Baju Kebaya Laboh dikenakan saat upacara bersanding. Artikel terkait 11 Artis Pakai Baju Adat Jawa Dodotan Saat Menikah, Terlihat Sakral dan Agung! Makna Warna Baju Adat Riau Pada dasarnya, warna dominan yang digunakan dalam pakaian adat Riau adalah kuning keemasan, hijau lumut, dan merah darah. Tiap warna ini memiliki kandungan nilai yang sangat dipercaya oleh penduduk Riau. Artinya adalah Hijau Lumut, bermakna kesuburan, kesetiaan, taat, dan patuh pada ajaran agama. Seringnya dikenakan oleh kaum bangsawan, orang dengan status tengku dan wan. Kuning Keemasan, bermakna kebesaran, otoritas, dan kemegahan. Warna ini dilarang atau tidak boleh dikenakan oleh orang sembarangan. Hitam, artinya ketabahan, kesetiaan, tanggung jawab, dan kejujuran. Dikenakan oleh orang-orang hebat yang bekerja di kerajaan dan dalam acara-acara kerajaan. Merah Darah, berarti keberanian, kepahlawanan, ketaatan dan kesetiaan kepada raja dan rakyat. Ini adalah warna patriotik bagi masyarakat Riau. Makna dan Filosofi Pakaian Adat Riau Ada 3 nilai luhur yang diangkat dari pakaian adat Riau. Pertama ialah nilai tradisi. Pakaian adalah ciri khas dari Riau yang memiliki keunikan tersendiri. Kita dapat mempelajari tradisi masyarakat Riau dari pakaian yang dikenakan. Pakaian adat juga memiliki nilai budaya. Dengan mengenakan pakaian adat Riau, maka seseorang turut serta melestarikan budaya yang telah diturunkan secara turun-temurun. Akan sangat indah jika budaya ini bisa terus diturunkan ke generasi modern yang akan datang. Terakhir adalah nilai sosial, karena pakaian adat dapat menentukan status seseorang. Jika jaman dahulu digunakan untuk menentukan status sosial, di masa kini lebih ditujukan sebagai penanda asal usul seseorang. Demikianlah penjelasan mengenai pakaian adat Riau berikut dengan makna dan filosofinya. Semoga bisa menambah wawasan Parents. *** Artikel diupdate oleh Gita Meirillia Baca juga Indahnya Alat Musik Gambus Khas Riau, Akulturasi Budaya Indonesia dan Timur Tengah 5 Makanan Khas Riau yang Wajib Dicicipi, Rasanya Unik dan Nikmat 8 Seleb Asli Riau, Ada Sepasang Kakak-Adik yang Jadi Crazy Rich Ibu Kota! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Digantinyamata pelajaran muatan lokal Arab Melayu menjadi muatan lokal budaya Melayu Riau dikarenakan cakupan mata pelajaran muatan lokal Arab Melayu lebih sempit dibandingkan budaya Melayu Jurnal Basicedu Vol 5 No 3 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 1225 Etnopedagogi Pada Mata Pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR) di Sekolah Dasar Jakarta - Pakaian adat Riau adalah pakaian Melayu. Riau merupakan salah satu wilayah yang ada di pulau Sumatra, sehingga masyarakatnya banyak memiliki nilai-nilai Melayu dengan luhur yang berlandaskan agama Islam. Tak heran, jika model pakaian adat Riau memiliki corak dan kesamaan dengan tradisi itu juga berpengaruh pada bentuk pakaian adat Riau, yang memiliki model sesuai dengan kultur pada kebanyakan masyarakat Indonesia, yakni tertutup sehingga mampu mempresentasikan nilai corak atau motif, warna, dan penggunaannya pakaian Melayu telah ditentukan oleh adat. Ketentuan adat tersebut diberlakukan untuk tujuan mendidik dan meningkatkan akhlak orang yang adalah penjelasan, ciri-ciri, serta jenis-jenis pakaian adat Melayu Riau yang dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar, Cetakan Pertama 2019 karya Arina ciri-ciri pakaian adat Melayu Riau, yaituCorak khas pakaiannya memakai sarung dan rok yang lebar, karena menjunjung tinggi nilai-nilai IslamBajunya berkerah tinggi dan longgarPakaian akan terlihat lebih elegan dan Melayu memang memiliki beberapa macam, namun untuk di daerah Riau sendiri pakaian Melayu adalah pakaian sederhana yang sering digunakan untuk setiap penggunaannya, pakaian adat Riau terbagi lagi menjadi berdasarkan jenis acaranya, seperti upacara penyambutan tamu, upacara pernikahan, upacara penerima anugerah atau penobatan raja, dan lain-lain. Selain pakaian sehari-hari, ada juga pakaian adat resmi khas adat Riau yang resmi digunakan untuk acara-acara formal, seperti acara pemerintahan. Untuk para wanita memakai Kebaya Laboh. Sementara untuk pria pakaian resminya adalah baju Kurung Cekak pakaian adat Riau terdiri dari pakaian adat Melayu Indragiri Riau, baju adat Melayu Bengkalis Riau, dan baju adat tradisional Melayu Siak Riau. Berikut adalah pakaian adat RiauLaki-lakiBaju Melayu Cekak MusangBaju Melayu Cekak Musang terdiri dari celana, dan kain, dan songkok topi/peci tradisional orang Melayu. Baju ini biasa dipakai untuk acara-acara keluarga, salah satunya acara Melayu Gunting CinaBaju Melayu Gunting Cina adalah pakaian adat Melayu Riau yang terbuat dari kain satin maupun kain sutra berkualitas tinggi. Baju ini biasa digunakan untuk mengadakan kegiatan atau upacara yang sifatnya tidak Melayu Teluk BelagaBaju ini setelannya terdiri dari celana, kain sampin, dan penutup kepala songkok. PerempuanPemakaian baju adat perempuan di Riau akan dilengkapi dengan tudung/penutup kepala dan sanggul siput. Sanggulnya terdiri dari tiga macam, yakni siput cekak, siput tegang, dan siput Kurung khas RiauBaju Kurung terdiri atas selendang dan kain. Selendang biasanya tidak melingkar, melainkan dipakai dengan lepas di Kebaya LabuhKebaya Labuh merupakan kebaya dari jenis kain tenun khas Riau. Baju ini terdiri dari kain dan selendang, dengan panjang lengan baju sekitar dua jari dari pergelangan tangan, sedangkan lebarnya kira-kira tiga jari dari permukaan lengan. Hal ini sengaja supaya gelang yang dikenakan kaum perempuan bisa terlihat. Untuk kedalaman baju bisa bervariasi, sampai atas betis atau sedikit ke dan Nilai Filosofi Pakaian Adat Melayu RiauSebagai hasil dari adanya kebudayaan dan ciri khas daerah tersebut baju Melayu kepulauan Riau juga mempunyai makna tersendiri yang terkandung dalam lambang budaya di dalam pakaiannya. Lambang budaya dalam pakaian Melayu memiliki peran dan kedudukan dalam kehidupan. Bagi orang Melayu selain berfungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh, lambang-lambang yang digambarkan juga mewujudkan nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Dalam hal ini semuanya akan dikaitkan dengan norma agama adat istiadat dan juga sosial. Makna pakaian Melayu juga dikaitkan dengan fungsinya yakni sebagai pakaian penjemput jemput budi, sebagai penutup malu, dan pakaian penolak malapetaka bala.Nah, itu tadi penjelasan mengenai pakaian Melayu yang menjadi pakaian adat Riau. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers semua ya! Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pal/pal Bagaimanapun situasi sebaliknya yang berlaku. terutamanya baju Melayu dan baju kurung TARIAN CIK SITI WAU BULAN Pada musim menuai di negeri-negeri sebelah Pantai Timur sering diadakan permainan seperti main gasing, main wau, rebana ubi, rebana kertuk, rebana kayu dan lain-lain TARIAN CIK SITI WAU BULAN Pada musim menuai di negeri-negeri Ilustrasi artikel Macam-Macam Pakaian Adat Melayu Riau dan Keunikannya. Sumber PhotoIndonesia adalah negara yang memiliki berbagai kekayaan budaya, baik itu tradisi maupun kesenian. Salah satu bentuk kekayaan budaya itu adalah pakaian adat dari masing-masing daerah. Setiap daerah memiliki pakaian adat dengan keunikan tersendiri. Seperti pakaian adat Melayu di Riau. Dalam artikel berikut ini, kita akan menyimak macam-macam Pakaian Adat Melayu Riau dan artikel Macam-Macam Pakaian Adat Melayu Riau dan Keunikannya. Sumber Adat Melayu RiauYang dimaksud pakaian adat Melayu Riau berdasarkan buku Ensiklopedia Negeriku Pakaian Adat oleh Dian Kristiani dan Agnes Bemoe 2016 31-35Ada beberapa macam pakaian adat Melayu Riau, tergantung daerah asalnya, misal Siak, Indragiri, Bengkalis, atau Kampar. Walau demikian, secara garis beras bentuk pakaiannya tidak berbeda satu dengan lainnya. Ada dua jenis pakaian sehari-hari yang dikenal pria Melayu, yaituTeluk Belanga Baju ini berupa baju longgar dan tak berkerah. Baju ini hanya punya satu kancing atau butang Musang Beberda dengan Teluk Belanga, pakaian ini memiliki kerah tinggi. Biasanya ada lima butang baju pada pakaian ini. Dua buah pada kerah tegak dan tiga buah pada bagian yang dililitkan di pinggang disebut kain sampin. Panjangnya disesuaikan dengan usia dan kedudukan si pemuda yang belum menikah, panjang sarungnya di atas yang sudah menikah, panjang sarungnya persis sebatas pria yang berkedudukan dan terpandang, panjang sarung satu telempap telapak tangan di bawah bagi pemuka agama, panjang sarungnya dua telempap di bawah lutut. Para pria mengenakan pentup kepala bernama Tanjak. Ada berbagai macam Tanjak, seperti Tanjak Elang Melayang, Tanjak Ikat Laksamana, dan Tanjak Menyongsong Angin. Pakaian adat Melayu yang dikenakan wanita, yaitu baju kurung dengan bawahan sarung atau kain. Cara memasang kainnya wanita yang belum menikah, muka kain diletakkan di perempuan yang sudah menikah, muka kain diletakkan di sebelah perempuan yang menjadi istri patut-patut atau orang terkemuka, muka kain diletakkan di sebelah kanan. Sementara, perempuan yang menjanda muka kainnya diletakkan di sebelah kiri. Itulah penjelasan mengenai macam-macam pakaian adat Melayu Riau. Semoga bermanfaat. IND

Matapelajaran Arab Melayu akan menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib, Insya Alllah 2018, diberlakukan di semua sekolah SD dan MI di Pekanbaru. Mata pelajaran Arab Melayu akan menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib, Insya Alllah 2018, diberlakukan di semua sekolah SD dan MI di Pekanbaru. Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Riau Sita Rp

Indonesia kaya akan beragam kebudayaan, termasuk pakaian adat. Kali ini, mari simak pakaian adat Riau yang memiliki ciri dan keunikan halnya dengan busana adat Sumatera lainnya, pakaian adat Riau mendapat pengaruh yang kental dari budaya Melayu seperti baju kurung, baju cekak musang, hingga baju teluk belanga umum dikenakan masyarakat Riau dalam upacara adat ataupun acara resmi dan Keunikan Pakaian Adat RiauWujud pakaian adat Riau umumnya tertutup dan panjang yang menunjukkan nilai kesopanan dan agama Melayu yang kuat terlihat dari modelnya yang sederhana, longgar dan memiliki kerah yang adalah pakaian adat Riau untuk laki-laki dan perempuan!Baca Juga 10 Pakaian Adat Sumatera Barat yang Perlu Dikenal1. Baju KurungFoto pakaian adat riau Foto kurung biasanya dikenakan kaum perempuan segala usia. Bentuk bajunya berlengan panjang, dengan panjang sedikit di atas baju kurung yang dikenakan sehari-hari di rumah panjangnya sepinggang, ataupun sedikit di bawah bajunya longgar dan tidak boleh ketat atau memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh si kainnya bervariasi dengan motif polos dan bunga-bunga. Dalam membuatnya tidak diperbolehkan menggunakan kain tipis dan tembus baju kurung pun bermacam-macam. Bagi orang tua biasanya mengenakan baju kurung dengan warna tidak atribut pelengkapnya berupa selendang atau kain tudung yang dipakai pada bahu dan untuk menutupi Baju Kebaya LabuhFoto pakaian adat riau Foto kebaya labuh yang juga disebut kebaya panjang atau belah labuh, memiliki panjang tiga jari di bawah lutut atau sampai busana tidak terlalu longgar dan tidak terlalu lengan kebaya labuh berkisar dua jari dari pergelangan tangan, sehingga bisa memperlihatkan gelang yang lebar lengannya berkisar tiga jari dari permukaan lengan tangan. Pada bagian muka baju dilengkapi 4-5 halnya dengan baju kurung, baju kebaya labuh dikenakan bersama dengan selendang atau kain paduan, dikenakan sarung batik, kain pelekat dan kain lejo yang disesuaikan dengan warna baju kebaya Juga 8 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dan Ciri Khasnya3. Baju Teluk BelangaFoto pakaian adat riau Foto adat Riau untuk laki-laki disebut baju teluk belanga. Modelnya berkerah dan berkancing dengan memakai kancing tep, kancing emas atau kancing bajunya lebar, agak longgar dengan panjang agak menutup pergelangan busana teluk belanga dibuat setelan dengan celana, dan terbuat dari katun atau bahan lain yang berwarna atribut, dikenakan kain samping berupa kain pelekat atau kain pasang kain samping ini bervariasi. Ada yang pemakaiannya seperti kain biasa, dipunjut ke samping, ataupun ditarik ke samping kiri Melayu Riau memakai baju teluk belanga bersama dengan penutup kepala berupa songkok, ikat kepala, juga tanjak. Tanjak dibuat dari jenis kain yang sama dengan baju dan Baju Cekak MusangFoto pakaian adat riau Foto pakaian adat Riau cekak musang mirip dengan busana teluk bajunya berkerah, tidak berkancing dan pada bagian leher berbelah ke bawah sepanjang kurang lebih 5 agar memudahkan ketika dipakai atau dimasukkan dari atas melalui 3 kantong pada bagian muka baju. Satu di bagian atas sebelah kiri dan dua buah kantong di bagian baju cekak musang hadir dengan setelan celana panjang sampai ke mata baju dan celana tidak bermotif atau polos, dengan variasi warna bermacam-macam tergantung selera si dikenakan terutama dalam acara resmi, baju cekak musang dilengkapi dengan penutup kepala berupa kopiah berwarna Busana Pengantin WanitaFoto pakaian adat riau Foto adat Riau untuk pengantin perempuan bervariasi sesuai dengan upacara upacara bersanding, mempelai perempuan mengenakan setelan kebaya labuh atau busana pakaian pengantin terbuat dari kain tenunan khas Melayu Riau dengan corak dan warna yang Juga Makna Riasan Paes Jawa pada Pengantin Perempuan, Sudah Tahu Moms?Adapun aksesoris pelengkap busana pengantin perempuan, yaituHiasan kepala berupa perkakasan andamKalung emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat 3, 5, 7 menghiasi leherGelang berkepala burung merakBagian bahu kiri diberi tampan-tampan atau sebaiCanggai yang terbuat dari perak atau emas pada jari tanganBagian pinggang diikat dengan pending emasBagian kaki kiri dan kanan diberi gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempakaKaki beralaskan kasut atau selepa yang terbuat dari beledru yang dihiasi dengan kelingkan dan manik7. Busana Pengantin PriaFoto pakaian adat riau Foto adat Riau untuk pengantin laki-laki berupa busana teluk belanga ataupun cekak musang tersebut dipadukan dengan aksesoris yang membuat tampilannya terlihat megah dan perlengkapan busana pengantin untuk laki-laki antara lainSet busana kurung cekak musang yang warnanya sama antara baju dengan celanaMotif busananya berupa bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang emasKain samping memiliki motif serupa dengan celanaHiasan kepala memakai distar yang berbentuk mahkotaMemakai sebai sebelah kiri bahu yang berwarna kuning bersulam kelinganBagian leher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai pertanda ikatan ayah dan ibuMemakai pending atau bengkong warna kuning menurut derajatnyaMemakai canggai pada bagian ibu jari kelingkingMemakai sepatu runcing atau capal kulitMemakai keris pendek berhulu burung selinditMemegang sirih telat atau sirih pemanisBaca Juga 5 Ragam Pakaian Adat Sulawesi Utara, Busana Pengantinnya Unik dan Mewah!8. Tenun Songket RiauFoto pakaian adat riau Foto songket merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Riau. Selain sebagai oleh-oleh, songket juga digunakan sebagai bagian dari pakaian Riau memiliki corak motif yang khas dan ditenun menggunakan benang sutra atau songket ditenun dengan diselingi tenunan motif tertentu menggunakan benang emas atau beberapa jenis songket khas Riau yaituTenun songket Melayu SiakSongket Melayu PekanbaruSongket IndragiriMasing-masing memiliki corak motif berbeda-beda. Umumnya, motifnya berkaitan dengan tumbuhan, hewan dan Juga 9 Makanan Khas Riau yang Menggoyang Lidah, Wajib Dicoba!Demikian ragam pakaian adat Riau yang membuat pemakainya yang erat dengan pengaruh Melayu dan agama Moms? Terlihat bersahaja dan berwibawa bukan? - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, berencana akan menerapkan tatanan budaya Melayu yang berlaku dari ruang publik sampai pemerintahan. Penerapan tatanan Budaya Melayu ini akan dimulai pada 2 Mei 2018. Yang artinya, ruang publik yang ada di Riau, khususnya di Pekanbaru akan menggunakan Bahasa Melayu.
Pakaian Adat Provinsi RiauFoto Pakaian Adat Melayu Riau Adat istiadat tentu tidak terlepas dari Pakain Adat, itu sebuah ciri khas suatu daerah dengan adat istiadatnya sesuai dengan Hukum dan Norma Adat yang berlaku. Berikut beberapa foto pakaian adat, tradisional Melayu Riau. Pakain Adat ini adalah pakaian tradisional Riau, walaupun ada beberapa macam-macam namun hanya satu pakaian adat untuk daerah Riau, yaitu pakaian adat Melayu Riau. Foto / Gambar Pakaian Adat, Tradisional Melayu Kabupaten Bengkalis Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Melayu Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Foto / Gambar Pakaian Adat, Tradisional Melayu Batam Kepulauan Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Indragiri Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Melayu Siak Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Melayu Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Dan inilah foto-foto pakaian adat Melayu Riau lainnya Makna Pakaian Melayu Riau Suatu karya seni disebut indah apabila pertama dibuat dengan baik dan kedua mempunyai makna. sebagai suatu hasil kebudayaan, Baju Melayu Kepulauan Riau idealnya hendaklah molek dilihat dari jauh dan molek pula dipandang dari dekat, indah menurut pemandangan mata dan hati, dibuat dengan baik dan mempunyai makna-makna yang terkandung dalam lambang-lambang. Bagi orang Melayu, pakaian selain berfungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh dari panas dan dingin, juga menyerlahkan lambang-lambang. Lambang-lambang itu mewujudkan nilai-nilai terala luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Dengan bersebatinya lambang-lambang budaya dengan pakaian, kedudukan dan peran pakaian menjadi sangat mustahak dalam kehidupan orang Melayu. berbagai ketentuan adat mengatur tentang bentuk, corak motif, warna, pemakaian, dan penggunaan pakaian. Ketentuan-ketentuan adat itu diberlakukan untuk mendidik dan meningkatkan akhlak orang yang memakainya. Pakaian Melayu dari ujung kaki sampai ke ujung rambut ada makna dan gunanya. ”Semuanya dikaitkan dengan norma sosial, agama, dan adat-istiadat sehingga pakaian berkembang dengan makna yang beraneka ragam. Makna pakaian melayu juga dikaitkan dengan fungsinya, yaitu pakaian sebagai penutup malu, pakaian sebagai penjemput budi, dan pakaian sebagai penolak bala. Pada kaum laki-laki terdapat tiga jenis pakaian adat melayu. Pertama, baju melayu cekak musang yang terdiri dari celana, kain dan songkok. Baju ini biasa digunakan pada acara-acara keluarga seperti kenduri. Kedua baju melayu gunting cina, baju ini biasa digunakan dalam sehari-hari dirumah untuk mengadakan acara yang tak resmi. Dan ketiga, baju melayu teluk belanga, baju ini terdiri dari celana, kain sampin dan penutup kepala atau songkok. Sedang pakaian kaum perempuan ada dua yaitu pertama baju kurung, yang terdiri atas kain, baju dan selendang. Selendang dipakai dengan lepas di bahu dan biasanya tak melingkar di leher pemakai. Dan kedua, baju kebaya labuh, ynag terdiri atas kain, baju dan selendang. Panjang lengan baju kira-kira dua jari dari pergelang an tangan sehingga gelang yang dikenakan kaum perempuan kelihatan. Lebar lengan baju kira-kira tiga jari dari permukaan lengan. Kedalaman baju bervariasi dari sampai batas betis atau sedikit ke atas. Bagi perempuan dalam berpakaian dilengkapi dengan siput sanggul yang terdiri atas tiga macam yaitu, siput tegang, siput cekak, dan siput lintang. dan tudung atau penutup kepala. Sumber
Issuedb y : H. Wan Suhardi/Wahyu Saputro. Sebagai satu hasil kebudayaan, baju Melayu Kepulauan Riau hendaklah indah dipandang dari jauh dan indah pula dipandang dari dekat.Inilah menurut pandangan mata dan hati. Ianya dibuat dengan baik dan mempunyai makna-makna yang terkandung dalam lambang-lmbang.Dengan demikian pakaian tersebut dapat mencapai predikat Sadu Perdana dan Tujuh Laksana Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat, termasuk di dalamnya pakaian adat. Salah satu pakaian adat yang mencerminkan kekayaan budaya dan adat istiadat adalah Pakaian Adat Melayu Riau. Setiap elemen dalam pakaian adat Melayu Riau memiliki makna dan filosofi tersendiri. Oleh karena itu, mari kita pelajari lebih dalam tentang pakaian adat ini agar kita dapat lebih menghargai dan menjaga keberlangsungan warisan budaya bangsa. Baju Kebaya Labuh Representasi Keanggunan Wanita Melayu RiauElemen dan Bahan Baju Kebaya LabuhBaju Teluk Belanga Keanggunan dan Kewibawaan Pria Melayu RiauElemen dan Bahan Baju Teluk BelangaBaju Cekak Musang Elegansi dan Kegagahan Pria Melayu RiauElemen dan Bahan Baju Cekak MusangBusana Pengantin Wanita dan Pria Melayu Riau Perpaduan Keindahan dan TradisiBusana Pengantin Wanita Melayu RiauBusana Pengantin Pria Melayu RiauTenun Songket Riau Karya Seni dalam Busana Melayu RiauProses Pembuatan dan Motif Tenun Songket RiauKesimpulan Baju Kebaya Labuh Representasi Keanggunan Wanita Melayu Riau Baju Kebaya Labuh – Gambar Pinterest Baju Kebaya Labuh merupakan pakaian adat yang khas digunakan oleh wanita Melayu Riau. Sejarah Baju Kebaya Labuh ini bermula dari pengaruh budaya asing, terutama budaya India, Cina, dan Eropa yang masuk ke Nusantara pada masa lalu. Namun, Baju Kebaya Labuh ini kemudian mengalami modifikasi dan adaptasi dengan budaya Melayu Riau sehingga menciptakan karakteristik tersendiri. Baju Kebaya Labuh melambangkan keanggunan, kelembutan, dan ketegasan seorang wanita Melayu Riau. Filosofi yang terkandung dalam Baju Kebaya Labuh ini adalah konsep rasa hormat dan sopan santun. Hal ini terlihat dari desain baju yang tertutup, panjang, dan longgar sehingga menutupi aurat secara sempurna. Selain itu, pemilihan warna dan motif yang elegan juga mencerminkan karakteristik wanita Melayu Riau yang berwibawa dan beretika tinggi. Baju Kebaya Labuh biasanya digunakan dalam berbagai acara formal, seperti pernikahan, upacara adat, dan acara kenegaraan. Namun, Baju Kebaya Labuh juga kerap digunakan sebagai busana harian oleh wanita Melayu Riau karena kenyamanan dan kemudahan dalam bergerak yang ditawarkannya. Baca Juga Lima Ornamen Inspiratif Dekorasi Adat Batak Tradisi Pernikahan Adat Bugis Makasar Makna dan Sejarah Ronce Melati untuk Pernikahan Upacara Momondho dan Modutu Pada Pernikahan Adat Gorontalo Elemen dan Bahan Baju Kebaya Labuh Baju Kebaya Labuh terdiri dari beberapa elemen, seperti kebaya, sarung, dan selendang. Kebaya merupakan bagian atas dari busana ini yang biasanya berbentuk longgar dan panjang hingga menutupi paha. Kebaya Labuh memiliki kerah yang tinggi dan memiliki potongan di bagian depan yang dihiasi dengan kancing atau hiasan lainnya. Bagian lengan kebaya labuh biasanya panjang dan lebar dengan aksen kerut pada bagian bahu yang menambah kesan anggun. Sarung adalah bagian bawah dari Baju Kebaya Labuh yang digunakan untuk menutupi bagian tubuh dari pinggang hingga kaki. Sarung biasanya dibuat dari kain tenun songket yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan kebaya. Sarung ini dililitkan di sekitar pinggang dan diberi ikatan pada bagian depan atau samping agar tetap terpasang dengan baik. Selendang merupakan aksesori pelengkap dalam pemakaian Baju Kebaya Labuh. Selendang ini biasanya terbuat dari kain sutera, songket, atau batik yang memiliki motif dan warna yang senada dengan kebaya dan sarung. Selendang ini digunakan untuk menutupi bahu dan lengan atas serta sebagai hiasan yang menambah keindahan tampilan Baju Kebaya Labuh. Baju Teluk Belanga Keanggunan dan Kewibawaan Pria Melayu Riau Baju Teluk Belanga – Gambar Pinterest Baju Teluk Belanga adalah pakaian adat khas pria Melayu Riau yang mencerminkan keanggunan dan kewibawaan. Sejarah Baju Teluk Belanga ini bermula dari era Kesultanan Johor-Riau, di mana Sultan Mahmud Syah II pada tahun 1818 memerintahkan agar masyarakat Melayu Riau menggunakan pakaian adat ini dalam upacara kenegaraan dan acara adat. Filosofi Baju Teluk Belanga mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau, seperti kesetiaan, kehormatan, dan martabat. Baju Teluk Belanga biasanya digunakan dalam berbagai acara formal, seperti pernikahan, upacara adat, dan acara kenegaraan. Namun, Baju Teluk Belanga juga kerap digunakan sebagai busana harian oleh pria Melayu Riau karena kenyamanan dan kemudahan dalam bergerak yang ditawarkannya. Elemen dan Bahan Baju Teluk Belanga Baju Teluk Belanga terdiri dari beberapa elemen, seperti baju, celana, dan tanjak atau tengkolok. Baju merupakan bagian atas dari busana ini yang memiliki potongan leher berbentuk huruf V dan dikenal sebagai leher teluk belanga. Baju ini biasanya berwarna polos dan dilengkapi dengan kancing di bagian depan serta memiliki lengan panjang. Celana yang digunakan dalam Baju Teluk Belanga biasanya berwarna senada dengan baju dan memiliki potongan lurus hingga ke mata kaki. Celana ini terbuat dari kain yang nyaman dan mudah bergerak, seperti kain katun atau sutera. Tanjak atau tengkolok adalah penutup kepala yang digunakan dalam pemakaian Baju Teluk Belanga. Tanjak ini biasanya terbuat dari kain songket yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan baju dan celana. Tanjak ini dilipat dan diikatkan di sekitar kepala dengan cara khas Melayu Riau, menciptakan bentuk yang unik dan menarik perhatian. Baju Cekak Musang Elegansi dan Kegagahan Pria Melayu Riau Baju Cekak Musang Riau – Gambar Pinterest Baju Cekak Musang adalah pakaian adat pria Melayu Riau yang menunjukkan sisi elegan dan gagah. Baju ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan berasal dari pengaruh budaya asing, terutama budaya India dan Arab. Baju Cekak Musang kemudian mengalami adaptasi dan modifikasi dengan budaya Melayu Riau, sehingga menciptakan karakteristik tersendiri. Filosofi yang terkandung dalam Baju Cekak Musang adalah keberanian, ketegasan, dan kebijaksanaan. Baju Cekak Musang biasanya digunakan dalam acara formal, seperti pernikahan, upacara adat, dan acara kenegaraan. Baju ini sering menjadi pilihan para pengantin pria dalam pernikahan adat Melayu Riau karena mencerminkan sisi elegan dan kegagahan. Elemen dan Bahan Baju Cekak Musang Baju Cekak Musang terdiri dari beberapa elemen, seperti baju, celana, dan tanjak atau tengkolok. Baju merupakan bagian atas dari busana ini yang memiliki kerah berbentuk cekak musang, yaitu kerah tegak yang berdiri dengan ujung lancip. Baju ini biasanya memiliki lengan panjang dan dilengkapi dengan kancing di bagian depan. Bahan yang digunakan untuk baju Cekak Musang adalah kain sutera, katun, atau tenun songket yang memiliki motif dan warna yang elegan. Celana yang digunakan dalam Baju Cekak Musang biasanya berwarna senada dengan baju dan memiliki potongan lurus hingga ke mata kaki. Celana ini terbuat dari kain yang nyaman dan mudah bergerak, seperti kain katun atau sutera. Tanjak atau tengkolok, sama seperti pada Baju Teluk Belanga, adalah penutup kepala yang digunakan dalam pemakaian Baju Cekak Musang. Tanjak ini biasanya terbuat dari kain songket yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan baju dan celana. Tanjak ini dilipat dan diikatkan di sekitar kepala dengan cara khas Melayu Riau, menciptakan bentuk yang unik dan menarik perhatian. Busana Pengantin Wanita dan Pria Melayu Riau Perpaduan Keindahan dan Tradisi Busana Pengantin Wanita Melayu Riau Busana pengantin wanita Melayu Riau merupakan perpaduan antara keindahan dan tradisi yang mencerminkan identitas budaya masyarakat Melayu Riau. Busana ini biasanya terdiri dari kebaya labuh yang diberi sentuhan lebih mewah dengan menggunakan kain songket dan hiasan payet. Selain itu, busana ini juga dilengkapi dengan aksesori seperti kalung, gelang, dan anting yang terbuat dari emas atau perak untuk menambah kesan anggun dan mewah. Penutup kepala pengantin wanita Melayu Riau biasanya menggunakan sanggul yang dihiasi dengan pernak-pernik seperti bunga, mutiara, dan payet. Sanggul ini dilengkapi dengan selendang yang diletakkan di atas kepala dan diikatkan di belakang. Selendang ini biasanya terbuat dari kain songket atau sutera yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan busana pengantin. Busana pengantin wanita Melayu Riau juga dilengkapi dengan aksesori kaki seperti pending dan gelang kaki yang terbuat dari emas atau perak. Aksesori ini tidak hanya menambah keindahan penampilan, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam tradisi pernikahan Melayu Riau. Busana Pengantin Pria Melayu Riau Busana pengantin pria Melayu Riau umumnya menggunakan Baju Cekak Musang atau Baju Teluk Belanga dengan sentuhan lebih mewah dan elegan. Baju ini biasanya terbuat dari kain sutera atau tenun songket yang memiliki motif dan warna yang menarik. Selain itu, busana ini juga dilengkapi dengan aksesori seperti kalung dan gelang yang terbuat dari emas atau perak untuk menambah kesan wibawa dan gagah. Penutup kepala pengantin pria Melayu Riau menggunakan tanjak atau tengkolok yang terbuat dari kain songket dan dihiasi dengan pernak-pernik seperti payet, bunga, dan mutiara. Tanjak ini dilipat dan diikatkan di sekitar kepala dengan cara khas Melayu Riau, menciptakan bentuk yang unik dan menarik perhatian. Busana pengantin pria Melayu Riau juga dilengkapi dengan aksesori kaki seperti pending dan gelang kaki yang terbuat dari emas atau perak. Aksesori ini tidak hanya menambah keindahan penampilan, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam tradisi pernikahan Melayu Riau. Tenun Songket Riau Karya Seni dalam Busana Melayu Riau Tenun Songket Riau merupakan kain tenun tradisional yang menjadi ciri khas busana Melayu Riau. Tenun songket ini memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari pengaruh budaya India dan Timur Tengah yang datang ke Nusantara melalui jalur perdagangan. Tenun songket Riau kemudian mengalami adaptasi dan pengembangan oleh masyarakat Melayu Riau, sehingga menciptakan karakteristik dan motif yang unik. Filosofi yang terkandung dalam Tenun Songket Riau adalah kekayaan, keindahan, dan harmoni. Tenun Songket Riau biasanya digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan busana adat Melayu Riau, seperti Baju Kebaya Labuh, Baju Teluk Belanga, dan Baju Cekak Musang. Selain itu, tenun songket Riau juga digunakan sebagai aksesori, seperti selendang, tanjak, dan penghias ruangan dalam berbagai acara adat dan pernikahan. Proses Pembuatan dan Motif Tenun Songket Riau Proses pembuatan Tenun Songket Riau melibatkan teknik tenun yang rumit dan memerlukan keahlian khusus. Tenun songket Riau umumnya dibuat dengan menggunakan alat tenun bukan mesin ATBM yang ditenun oleh tangan secara manual. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan tenun songket Riau adalah benang sutera, benang emas, dan benang perak. Motif Tenun Songket Riau sangat beragam dan mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau. Beberapa motif populer dalam Tenun Songket Riau antara lain motif bunga, tumbuhan, hewan, dan geometris. Motif-motif ini memiliki makna filosofis dan simbolis yang berkaitan dengan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau. Kesimpulan Pakaian adat Melayu Riau merupakan warisan budaya yang mencerminkan kekayaan dan keindahan tradisi masyarakat Melayu Riau. Ragam pakaian adat seperti Baju Kebaya Labuh, Baju Teluk Belanga, Baju Cekak Musang, Busana Pengantin Wanita, Busana Pengantin Pria, dan Tenun Songket Riau menciptakan tampilan yang anggun, elegan, dan gagah. Selain itu, pakaian adat Melayu Riau juga memiliki filosofi dan makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau. Keberadaan pakaian adat Melayu Riau sebagai identitas budaya perlu dilestarikan dan dikembangkan agar tetap lestari dan relevan dengan perkembangan zaman. Salah satu cara melestarikan pakaian adat Melayu Riau adalah dengan mempromosikannya dalam berbagai acara adat, pernikahan, dan even budaya, serta mengajarkan teknik pembuatan dan filosofi yang terkandung di dalamnya kepada generasi muda. Transliterasihuruf Arab ke dalam huruf latin yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 05936/U/1987. I. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش Alif Ba‟
Pakaian Melayu diperagkan model pada Seminar Upacara Adat Melayu Riau. Foto Dok. Disbud Riau Secara umum, pakaian tradisional Melayu dibedakan dalam 2 jenis yaitu baju kurung dan baju kebaya. Kedua jenis baju ini dikenali dengan bentuk baju yang dibuat longgar pada ujung lengan, perut, dan dada, sebagian diberi kolar atau kerah, dan sering diberi hiasan berupa rendah terutama baju kebaya. Beberapa jenis baju kurung dan baju kebaya digunakan untuk menghadiri berbagai majelis resmi. Pemakaiannya dipadukan dengan kain songket, yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Kaum perempuan juga memadukan baju kurung dan kebaya dengan penutup kepala berupa tudung lingkup dan selendang. 1. Baju Kurung Ciri khas baju kurung dikenali dengan bentuk longgar pada bagian perut, dada, lengan, dan labuh baju yang sejajar dengan pinggul atau lutut. Baju ini tidak berkerah, bagian leher kadang diberi rendah, memiliki satu, tiga, atau lima kancing tergantung jenisnya. Khusus baju kurung laki-laki memiliki 2 atau 3 saku baju. Pada saat digunakan, baju kurung disarungkan ke tubuh serupa halnya ketika memakai t-shirt, bukan seperti kemeja atau kebaya. Bahan baju dibuat dari kain berbahan lembut seperti satin. Pada masa kerajaan, baju kurung digunakan saat menghadiri suatu majelis. Pemakaiannya dipadukan dengan kain songket yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Penutup kepala berupa songkok atau tanjak untuk laki-laki dan tudung atau selendang untuk perempuan. Jenis-jenis Baju KurungSecara umum, baju kurung terdiri atas 2 jenis yaitu baju kurung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. Walaupun terdapat varian lainnya, misalnya baju kurung tulang belut dan gunting johor, pada dasarnya pengembangan dari kedua baju jenis ini. Baju kurung digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Perbedaannya terletak pada labuh baju, leher, dan saku. Baju kurung perempuan labuhnya ujung bawah baju yang menggantung jatuh di bawah lutut, bagian lingkar leher sempit, dan tidak memiliki saku. Pada laki-laki, labuh baju jatuh di bawah pinggul, leher agak lebar, dan memiliki 2 atau 3 saku. 1 pada bagian atas sebelah kiri, dan 2 pada bagian bawah. a. Baju Kurung Teluk BelangaBaju kurung teluk belanga mempunyai leher berbentuk bulat dan belahan di bagian depan yang diberi satu anak kancing. Pada keliling leher baju dilapisi dengan kain lain dan dijahit yang disebut sembat halus, sedangkan pada bagian pinggiran dijahit tulang belut halus. Pada ujung belahan dibuatkan tempat untuk mengancingkan baju yang disebut rumah kancing dengan menggunakan jahitan benang yang dinamakan insang pari. Lengan baju teluk belanga dibuat panjang dan longgar pada bagian ujung tidak berkancing, berkekek sapu tangan atau berkekek gantung. Potongan badan lurus dan mengembang di bagian bawah. Baju teluk belanga memiliki dua kantung baju yang dipasang pada bagian bawah. Baju teluk belanga pertama kali di perkenalkan di Teluk Belanga, Singapura dan tersebar luas sebagai ciri khas Johor pada abad ke-19. Pakaian ini direka oleh Sultan Abu Bakar pada 1866 dalam meraikan perpindahan ibu negeri Johor dari Telukbelanga di Singapura ke Johorbahru. Baju ini menggabungkan ciri-ciri kebudayaan Melayu, Bugis dan Orang Laut. b. Baju Kurung Cekak MusangBaju kurung cekak musang hampir sama dengan baju kurung teluk belanga. Perbedaan terletak pada bagian leher yang diberi kolar selebar dua jari, tiga saku baju yaitu 1 pada bagian atas sebelah kiri, dan dua pada bagian bawah, dan lima anak kancing pada bagian depan. Kaum laki-laki dan perempuan Melayu memakai baju kurung cekak musang ini ke acara resmi. 2. Baju KebayaBaju kebaya khusus dipakai oleh kaum perempuan. Baju ini memiliki beberapa jenis yaitu baju kebaya labuh dan baju kebaya pendek. a. Baju Kebaya LabuhBentuk baju kebaya labuh seperti kemeja panjang yang memiliki labuh ujung bawah baju hingga lutut. Pada bagian bawah baju agak melebar dan menyerupai bentuk buah labu sehingga disebut kebaya labuh. Namun, sebagian pendapat menyebut, labuh berarti menggantung yaitu ujung baju yang menggantung. Bagian depan baju dilengkapi dengan anak kancing tiga atau lima buah. Baju dipadukan dengan kain songket hingga ke mata kaki. Baju ini pada awalnya dipakai oleh kaum perempuan di lingkungan kerajaan. b. Baju Kebaya PendekBaju kebaya pendek memiliki kedalaman hingga pinggul. Hal ini yang membedakan dengan baju kebaya labuh. Baju ini diberi hiasan payet pada beberapa bagian, sehingga tampak anggun dikenakan oleh anak gadis. Bawahan baju menggunakan kain songket hingga mata kaki, yang dibuat seperti rok. Pakaian ini sering digunakan saat menghadiri majelis-majelis setengah resmi seperti pernikahan, sunat rasul, dan turun mandi.
Poinpembahasan Baru 23+ Pakaian TradisionalMelayu adalah : filosofi pakaian melayu riau, pakaian pembesar melayu, baju adat riau anak, pakaian adat melayu siak, pakaian yang berlaku di melayu riau berpedoman pada, sketsa pakaian adat riau, baju teluk belanga melayu riau, bagaimana cara berpakaian adat laki-laki melayu riau,
Pakaian Adat Melayu Riau - Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian khasnya masing-masing, begitu pula di Provinsi Riau yang dekal dengan pakaian melayu Riau. Menurut Budayawan Riau, Nizami Jamil dikutip dari buku "Budaya Melayu Riau" Jika melihat dari fungsinya, maka Pakaian Adat Melay Riau dibagi menjadi beberapa jenis. Pertama Pakaian Adat Melayu Riau yang dipergunakan untuk sehari-hari. Kemudian pakaian resmi atau formal, pakaian untuk upacara ada dan pakaian untuk pernikahan. 1. Pakaian Harian Pakaian Adat Melayu Riau yang digunakan untuk harian atau sehari-hari bagik untuk anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Sesuai dengan namanya yakni pakaian harian, maka Pakaian Adat Melayu Riau harian ini dipergunakan oleh masyarakat melayu dalam aktivitas harian. Misalnya pergi berladang, bermain, ke laut, di rumah dan kegiatan-kegiatan lain. 2. Pakaian Resmi atau Formal Pakaian Adat Melayu Riau yang dipergunakan dalam kegiatan resmi atau formal, jika pada zaman dahulu dipergunakan saat pertemuan-pertemuan resmi oleh kerajaan. Jika sekarang pakaian resmi atau formal ini dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan. Pakain formal untuk laki-laki adalah baju kurung cekak musang lengkap dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik dan daerah-daerah lain di Riau. Pakian formal untuk perempuan adalah baju melayu kebaya Laboh dan baju kurung cekak musang. Bahan untuk membuat kedua baju ini adalah kain songket atau kain pilihan seperti tenun siak, tenun indragiri dan tenun Trengganu. 3. Pakian Upacara Adat Upacara adat dulunya tentu dilakukan oleh pihak kerajaan dan kini diteruskan oleh Lembaga Adat Melayu Riau atau LAM Riau dan Pemerintah Daerah. Misalnya upacara adat penobatan raja, upacara pelantikan, upacara penyambutan tamu, upacara pemberian dan penerimaan anugrah dan kegiatan adat lainnya. 4. Pakaian Upacara Pernikahan Baju pengantin laki-laki adalah baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belanga. Pakaian pengantin laki-laki adalah pakaian motif samping yang serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota di kepala, sebagai warna kuining di bahu warna kiri,rantai panjang berbelit dua dikalingkan di leher, canggai yang dipaki di kelingking, sepatu runcing dibagian depan dan keris hulu burung serendit pendek yang diselipkan disebelah kiri. Pengantin perempuan, pengantin perempuan pada upacara malam bainai memakai baju teluk belanga, sedangkan saat upacara barandam pengantin perempuan memakai baju kurung kebaya laboh atau kebaya pendek, kepala hanya mengenakan sanggul yang dihiasi bunga-bunga. Kemudian pada saat acara akad nikah adalah baju kebaya laboh atau baju baju kurung teluk. Saat bersanding di pelaminan mengenakan baju kurung teluk belanga atau baju kebaya laboh.
  • Էтоբαռθδխ стαгледጊси
  • ሎխκиֆ εщህнըβи ሐህеф
XUavCxr.
  • y3harpgu1m.pages.dev/102
  • y3harpgu1m.pages.dev/128
  • y3harpgu1m.pages.dev/78
  • y3harpgu1m.pages.dev/98
  • y3harpgu1m.pages.dev/852
  • y3harpgu1m.pages.dev/734
  • y3harpgu1m.pages.dev/71
  • y3harpgu1m.pages.dev/656
  • y3harpgu1m.pages.dev/688
  • y3harpgu1m.pages.dev/400
  • y3harpgu1m.pages.dev/63
  • y3harpgu1m.pages.dev/845
  • y3harpgu1m.pages.dev/924
  • y3harpgu1m.pages.dev/969
  • y3harpgu1m.pages.dev/94
  • pakaian yang berlaku di melayu riau berpedoman pada