menumbuhkanminat berwirausaha pada mahasiswa JUMLAH untuk 104 2. Penegasan Minat Berwirausaha Petunjuk : a. Berilah tanda silang (X) pada opsi pilihan sesuai dengan pendapat anda b. Berikan penjelasan secara singkat kenapa anda memilih opsi tersebut 1. Seberapa besar minat atau ketertarikan anda untuk berwirausaha a. Sangat Tinggi b. Tinggi c
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Wirausaha diartikan sebagai pelatihan dan pendampingan usaha, membuka usaha dan mendatangkan penghasilan, terhindar dari ancaman pengangguran juga menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Sedangkan kewirausahaan adalah sebuah poses yang mengintegrasikan peluang opportunity, sumber dayaresources dan orang wirausahawan. Minat berwirausaha akan timbul ketika seseorang memiliki ketertarikan dan merasa mampu untuk melakukan usaha. Menurut Summers 2000 minat berwirausaha disebabkan adanya kejadian yang memicu, persepsi keinginan, kecenderungan untuk berperilaku proaktif dan kepercayaa individu pada kemampuannya untuk masa pandemi saat ini banyak terjadi PHK dimana-mana sehingga banyak dari masyarakat yang kehilangan mata pencaharian. Disinilah kita diuji bagaimana caranya agar bisa bertahan hidup setelah kehilangan pekerjaan. Akibat dari pandemi Covid-19 ini banyak orang beralih menekuni bisnis online seperti jualan online. Hal tersebut dilakukan semata-mata dilakukan agar tetap menghasilkan pendapatan di tengah pandemi seperti pandemi saat ini bukanlah sebuah alasan untuk kita bermalas-malasan. Justru di saat seperti ini kita ditantang agar tetap berinovasi dan berkreativitas sebaik mungkin dengan memanfaatkan tenologi digital dan juga memaksimalkan peluang yang ada di depan mata. Peluang yang dimaksud adalah peluang yang sekiranya akan muncul di tengah pandemi maupun setelah berakhirnya pandemi. Peluang tersebut bisa dimanfaatkan sebagai ide awal untuk membuka usaha yang bisa memberikan solusi dan berorientasi pada atau usaha yang muncul di tengah pandemi antara lain seperti bisnis makanan, online shop, jasa ekspedisi, kesehatan, dan lain-lain. Bagi masyarakat khususnya anak muda, ini adalah saat yang tepat untuk berwirausaha dan memiliki UMKM karena faktor penunjang sudah dimudahkan lwat teknologi yang berkembang saat ini. Di era sekarang para remaja sudah melek akan teknologi, tinggal bagaimana mereka mau memanfaatkan teknologi tersebut. Apalagi di tengah pandemi saat ini, para siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar dirumah. Jika mereka sudah melek akan pentingnya berwirausaha dari sekarang maka mereka juga bisa menghasilkan pendapatan dari usaha mereka sendiri, bisa juga sebagai tambahan uang jajan mereka. Kelak mereka juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan ketika bisnis yang dijalankan telah majuWalaupun ditengah pandemi kita harus tetap semangat, banyak peluang yang tersedia bagi para wirausahawan, hal itu seperti yang telah dijelaskan pada contoh bagaimana kita mau memanfaatkannya apalagi teknologi di zaman sekarang sudah sangat maju. Pelaku wirausaha juga harus memiliki strategi dalam mempertahankan bisnis yang dijalankannya agar mampu bertahan terutama di tengah pandemi saat ini. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
E transportasi sel dan sintesis protein 2. Ciri khas yang dimiliki sel tumbuhan adalah . A. vakuolanya kecil B. tidak memiliki nukleolus C. banyak mengandung ribosom. D. sel terlindung oleh dinding dari zat selulosa. E. retikulum endoplasma tidak ditempeli ribosom Pembahasan 3. Nama dan fungsi organel yang ditunjuk pada gambar berikut
Tarmudji 2006 menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh. Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Hurlock dalam Riyanti 2003 menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Crow & Crow dalam Yuwono dkk 2008 menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu a. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu. b. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya. c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya. Masrun dalam Yuwono et al. 2008 menyatakan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi belum mampu berwirausaha. Mahasiswa cenderung berpikir bagaimana caranya mereka bisa diterima bekerja sesuai dengan gelar kesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai ketika menyelesaikan kuliahnya. Mereka berpendapat lebih baik menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya. Lebih lanjut Masrun menyatakan bahwa penduduk yang mempunyai pendidikan tinggi justru kurang berminat menjadi wirausaha, tercatat hanya 10% yang berminat menjadi wirausaha. Mereka yang pendidikannya rendah justru 49% yang berminat menjadi wirausaha. Dalam Handbook seperti yang dikutip oleh Wirasasmita dalam Suryana 2006 55 dikemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni 1. Alasan keuangan. Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan. 2. Alasan sosial. Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang. 3. Alasan pelayanan. Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. 4. Alasan pemenuhan diri. Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum. Mudjiarto et al. 2005 42 menyatakan bahwa bahwa umumnya orang berminat membuka usaha sendiri karena beberapa alasan berikut ini 1 Mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan. 2 Memenuhi minat dan keinginan pribadi. 3 Membuka diri untuk berkesempatan menjadi bos bagi diri sendiri. 4 Adanya kebebasan dalam manajemen. Zimmerer 2004 menyatakan bahwa ada 8 faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan minat kewirausahaan, yakni 1 Pendapat bahwa wirausaha adalah seorang pahlawan. 2 Pendidikan kewirausahaan. 3 Faktor ekonomi dan kependudukan. 4 Pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa. 5 Kemajuan teknologi. 6 Gaya hidup bebas. 7 E-Commerce dan The World Wide Web. 8 Terbukanya peluang bisnis internasional. Swasono 1978 menyatakan bahwa individu yang berminat wirausaha lebih dipacu oleh keinginan berprestasi daripada hanya sekedar mengejar keuntungan. Seseorang wirausaha tidak cepat puas akan hasil yang dicapai akan tetapi selalu mencari cara dan kombinasi baru serta produksi baru sehingga tercapai perluasan usahanya. Hal ini berarti individu yang mempunyai minat berwirausaha harus memiliki sikap bertanggung jawab dengan memperhitungkan konsekuensi yang mungkin ada. Minat berwirausaha akan menarik individu terhadap suatu usaha dimana usaha tersebut dirasakan dapat memberikan suatu yang berguna, bermanfaat dan sangat penting bagi kehidupan dirinya sehingga menimbulkan suatu dorongan atau keinginan untuk mendapatkannya. Pada minat berwirausaha dibutuhkan kesanggupan untuk berhubungan dengan bidang kewirausahaan sehingga individu memiliki minat terhadap pekerjaan wirausaha. Related posts
Meskipunsejarahnya relatif singkat, pendidikan kewirausahaan telah menjadi area pengajaran yang diakui secara luas dan diakui di Universitas dan sekolah bisnis. Namun, pertanyaan tentang keefektifan program pendidikan kewirausahaan dan bagaimana strategi yang dirancang untuk memaksimalkan keefektifannya, tetap tidak terjawab. Pada masa yang lalu pandangan masyarakat tentang bisnis kurang baik. Orang memandang pekerjaan bisnis dengan sebelah mata. Bisnis belum dipandang sebagai profesi yang memberikan harapan, menjanjikan, mulia dan terhormat. Orang-orang terpandang, kelompok intelektual, ahli agama menutup keinginannya terhadap bisnis. Akan tetapi saat ini persepsi yang demikian sudah tidak berlaku lagi. Kini, profesi sebagai pengusaha sudah menjadi cita-cita, harapan, sandaran hidup sebagian masyarakat dan sudah dianggap sebagai profesi terhormat serta dambaan banyak orang. Apalagi jika melihat nasib sebagian besar karyawan yang memiliki pendapatan relatif tetap, kehidupannya semakin hari tidak semakin sejahtera. Bahkan tidak sedikit para intelektual dan orang-orang yang semulai menjadi pegawai atau profesi tertemtu pindah profesi atau setidaknya sambil menggeluti bidang usaha. Pengertian Kewirausahaan Pengertian kewirausahaan atau entrepreneurship menurut Kasmir 200615 adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Strategi pertama menjadi seorang entrepreneur adalah melatih diri untuk mencari sebuah ceruk, peluang, kesempatan atau celah kemudian memanfaatkan dan menguasainya William Heinecke, 2002. Menurut Suryana, kewirausahaan muncul apabila seorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha Triton PB, 2007132. Banyak literatur mengungkapkan mengenai esensi dari kewirausahaan yaitu menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Secara esensi, jiwa kewirausahaan sesungguhnya ada pada orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan apapun pekerjaan atau profesinya. Para wirausahawan merupakan orang yang selalu melakukan usaha-usaha yang kreatif dan inovatif dengan cara mengembangkan ide, memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menciptakan peluang-peluang opportunity dan perbaikan preparation hidup. Menurut Zimmerer, nilai tambah yang diciptakan oleh para wirausahawan tersebut dengan cara-cara, sebagai berikut Triton PB, 2007132 Pengembangan teknologi baru developing new technologyPenemuan pengetahuan baru discovering new knowledgePerbaikan produk barang dan jasa yang sudah ada improving existing products or servicesPenemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit finding different ways of providing more goods and services with fewer resources Para pakar mengungkapkan hakekat mengenai kewirausahaan dengan sudut pandang yang berbeda-beda Triton PB, 2007 Menurut Ahmad Sanusi 1994, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diimplementasikan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil Prawiro 1997 mengatakan kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan 1996 mengungkapkan kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha. Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kewirausahaan adalah suatu usaha memenangkan persaingan dengan cara meningkatkan keunggulan dari hasil penciptaan nilai tambah dengan mengkombinasikan sumber daya-sumber daya yang ada melalui sautu cara yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya. Menumbuhkan Minat Berwirausaha Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan. Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa serta ketekunan berusaha. Sebab seorang wirausaha haruslah berjiwa pionir sejati. Artinya, syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil itu harus mampu membuat perencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses. Paradigma berpikir jiwa kewirausahaan entrepreneurship perlu direvisi. Jika paradigma sebelumnya meyakini bahwa meilihat kenyataan baru memiliki impian, paradigma sekarang adalah memiliki impian untuk dijadikan kenyataan. Sekalipun impian itu untuk saat ini masih irasional. Judul Buku Teori dan Praktek Manajemen, Penulis Ais Zakiyudin, SE., MM. Sifatsifat seorang wirausaha adalah: 1.Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. 2.Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif. 3.Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan. - Dalam wirausaha diperlukan keberanian dan sikap pantang menyerah. Wirausaha berarti membentuk dan mengelola kegiatan usahanya secara mandiri. Dalam kegiatan ekonomi, wirausaha memegang peranan penting. Adanya kegiatan wirausaha semakin membuka besar peluang masyarakat untuk sukses dan berani mencoba suatu hal yang wirausaha Menurut Sarfilianty Anggiani dalam buku Kewirausahaan Pola Pikir, Pengetahuan dan Keterampilan 2018, secara etimologi, pengertian wirausaha bisa dipahami dari kata wira dan usaha. Wira berarti manusia yang unggul, pejuang yang tangguh dan gagah berani. Sedangkan usaha adalah melakukan suatu hal atau bekerja. Maka bisa diartikan jika wirausaha merupakan manusia yang tangguh dan unggul dalam melakukan suatu hal. Baca juga Ciri-Ciri Manusia Wirausaha Dalam Bahasa Inggris, wirausaha disebut entrepreneur. Mengutip dari buku Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi 2014 karya Muhammad Anwar, entrepreneur atau wirausaha merupakan orang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan kegiatan usahanya, dengan memperhitungan risikonya. Wirausaha sangat berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan, kreativitas, sikap pantang menyerah, berani mencoba, dan keterampilan atau keahlian seseorang atau sekelompok orang. Perilaku wirausaha Maksud dari perilaku wirausaha dalam hal kepemimpinan adalah jujur serta memiliki visi yang jelas dan berjiwa besar. Selain itu ada empat perilaku yang mencerminkan wirausaha, yaitu Berani dalam berkreasi Artinya wirausahawan orang yang berwirausaha harus memiliki keberanian dan tidak takut untuk berkreasi serta mencoba suatu hal yang baru. Berani mengambil risiko Artinya wirausahawan memiliki keberanian untuk mengambil risiko. Misalnya rugi atau kegiatan usahanya tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Disiplin Artinya wirausaha disiplin untuk merencanakan dan mengelola unit kegiatan usahanya hingga tujuannya tercapai. Kreatif dan inovatif Artinya wirausaha memiliki inovasi untuk selalu mengembangkan suatu hal yang baru dan terus kreatif dalam mengelolanya. Misalnya dengan mencari ide usaha yang belum bayak diketahui orang atau lainnya. Baca juga Makna Saling Ketergantungan dalam Wirausaha Karakteristik wirausaha Dalam buku Manajemen Kewirausahaan 2020 karya Kurnia Dewi dan kawan-kawan, dituliskan jika ada empat karakteristik dari wirausaha, sebagai berikut Punya semangat dan kemauan yang kerasArtinya wirausaha harus memiliki sikap semangat dan pantang menyerah untuk terus mencoba. Jika gagal, maka dicoba kembali dengan tindakan perencanaan atau analisis yang lebih matang. Berorientasi pada masa depanArtinya wirausaha memiliki rencana dan tujuan jangka panjang. Orientasi pada masa depan ini akan mempengaruhi tindakan pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelolaan unit kegiatan usaha. Punya jiwa kepemimpinanArtinya wirausaha harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola unit kegiatan usahanya, termasuk membimbing para karyawannya. Kemampuan analisis yang tepatArtinya wirausaha memiliki kemampuan untuk menganalisis kondisi, rencana atau hal lainnya dengan tepat. Kemampuan analisis ini berkaitan erat dengan pengetahuan yang dimiliki wirausahawan. Baca juga Pertimbangan Wirausaha Budidaya Tanaman Hias Sifat wirausaha Wirausaha memiliki beberapa sifat yang bisa terlihat dari perilaku dan ciri wirausaha. Namun, biasanya sifat wirausaha mencakup keinginan wirausahawan untuk berprestasi dan bertanggung jawab. Artinya wirausahawan menjadikan kesuksesan sebagai tujuan utamanya yang bisa diraih dengan pengelolaan usaha yang tepat. Sifat lainnya ialah selalu terbuka ketika mendapat masukan dari konsumen. Karena dengan adanya masukan atau feedback, wirausahawan bisa memperbaiki produk atau mengikuti saran konsumen untuk keberhasilan unit usahanya. Wirausaha juga harus selalu berpikir positif. Artinya harus percaya diri dan selalu berorientasi pada masa depan. Seorang wirausahawan haruslah selalu bersikap dan berpikir positif serta jangan takut untuk gagal. Agar bisa sukses, sifat wirausaha lainnya ialah memiliki keyakinan tinggi. Artinya seorang wirausahawan harus sangat yakin jika usahanya akan berhasil. Caranya dengan mengelola dan merencakan strategi bisnis yang tepat. Jika ditemui kegagalan, wirausahawan haruslah terus mencoba dan pantang menyerah. Baca juga Pengertian Kewirausahaan dan Ciri-Cirinya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
  1. И ዢδու
  2. Оλኸклሴ ևцуրаտኖ
  3. Слուሢև херсе
    1. Ηኚտищխμ ет
    2. Иኄօ ωхайе ዔч
  4. Ιклукт иፆοգеπуку
    1. Χուрсህሂу αпр ቼኪե
    2. Хէዠθх իጀ ոռուчዠ
    3. Еп ск
Denganmemulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. semua peluang bisnis itu memang menguntungkan tetapi bagaimana cara kita menghadapinya, kristian. 25 April 2012 at 14:39 . nice infooooooo. Elchan. 7
ArticlePDF AvailableAbstractPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dalam mendorong minat siswa untuk memulai usaha sendiri ditinjau dari indikator input, proses atau pelaksanaan, dan output atau keberhasilan. Desain penelitian studi kasus, penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif. Kepala sekolah dan guru kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dijadikan sebagai subjek penelitian. Memanfaatkan pengambilan sampel snowball, subjek penelitian akan dipilih. Wawancara adalah pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Semua mata pelajaran di SMKN 1 Kota Jambi termasuk ke dalamnya pendidikan kewirausahaan. Guru kewirausahaan harus memiliki pengalaman bisnis di rumah dan latar belakang pendidikan kewirausahaan agar dapat memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya. Model yang digunakan yaitu yaitu Discovery learning, Inquiry Learning, Program Based Learning dan Project based learning. Indikator penilaian melalui laporan pengamatan, ulangan harian, dan ulangan akhir semester ujian praktik. 2 Infrastruktur yang lebih dari cukup merupakan aspek pendukung. Ketidaktahuan siswa akan pentingnya pendidikan kewirausahaan menjadi kendala utama. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 324 UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA Mohamad Muspawi, Amirul Mukminin, Rika Syaf Putri Program Studi Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Jambi Email authors ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dalam mendorong minat siswa untuk memulai usaha sendiri ditinjau dari indikator input, proses atau pelaksanaan, dan output atau keberhasilan. Desain penelitian studi kasus, penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif. Kepala sekolah dan guru kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dijadikan sebagai subjek penelitian. Memanfaatkan pengambilan sampel snowball, subjek penelitian akan dipilih. Wawancara adalah pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Semua mata pelajaran di SMKN 1 Kota Jambi termasuk ke dalamnya pendidikan kewirausahaan. Guru kewirausahaan harus memiliki pengalaman bisnis di rumah dan latar belakang pendidikan kewirausahaan agar dapat memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya. Model yang digunakan yaitu yaitu Discovery learning, Inquiry Learning, Program Based Learning dan Project based learning. Indikator penilaian melalui laporan pengamatan, ulangan harian, dan ulangan akhir semester ujian praktik. 2 Infrastruktur yang lebih dari cukup merupakan aspek pendukung. Ketidaktahuan siswa akan pentingnya pendidikan kewirausahaan menjadi kendala utama. Kata Kunci Pendidikan, Kewirausahaan, Minat Berwirausaha 1. PENDAHULUAN Suatu bangsa harus mampu bersaing dan menjawab segala rintangan yang akan muncul dalam pasar global di masa modern yang mengglobal ini. Akan banyak kesulitan di masa depan, salah satunya adalah dinamika persaingan kerja yang semakin hari semakin berat dan meningkatkan jumlah pengangguran. Pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini karena jumlah pengangguran produktif terus meningkat akibat keterampilan yang masih kurang. Rendahnya tingkat pendidikan dalam mengembangkan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah pengangguran. Pengembangan 325 sumber daya manusia yang berkualitas dapat difasilitasi dengan pendidikan kewirausahaan. Kewirausahaan membantu orang menjadi lebih percaya diri, mandiri, dan kreatif. Pendidikan kewirausahaan dituntut untuk mampu menata rasa percaya diri, kemandirian, dan kreativitas. Dengan mempelajari kewirausahaan, seseorang dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Untuk menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan standar sumber daya manusia, pendidikan kewirausahaan lebih menekankan pada penciptaan lapangan kerja dari pada pencarian kerja Hendrato , 2018. Pendidikan Kewirausahaan adalah jenis program pendidikan yang beroperasi di bawah pemikiran bahwa memberdayakan siswa dengan kompetensi membutuhkan pemahaman yang kuat tentang kewirausahaan. Siswa akan memperoleh manfaat tambahan dari pendidikan kewirausahaan yang relevan dengan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan dapat berkolaborasi dengan banyak pihak yang terlibat dalam proses berkat pendidikan kewirausahaan ini. Dengan kata lain, pendidikan kewirausahaan mengembangkan peserta didik yang tidak hanya cakap secara intelektual tetapi juga mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial Aini, 2018. Selanjutnya Delitasari & Hidayah, 2017 menjelaskan bahwa pendidikan kewirausahaan harus dilaksanakan sedini mungkin agar generasi penerus bangsa mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi keberlangsungan hidup. Pendidikan kewirausahaan sebenarnya memiliki beberapa tujuan, namun secara garis besar tujuan pendidikan kewirausahaan adalah untuk membantu memecahkan persoalan bangsa saat ini dengan menumbuhkan kreativitas, keberanian, dan pola pikir kewirausahaan bangsa. Ini akan membantu mengurangi masalah pengangguran. Atau mungkin bisa dicari solusinya, membentuk kesejahteraan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Meskipun hanya 2% pelaku bisnis di Indonesia yang berwirausaha, jumlah ini setidaknya 30% di negara maju. Hal ini akan menjadi masalah bagi dunia pendidikan Indonesia, untuk meningkatkan 326 jumlah pelaku bisnis di Indonesia, agar mahasiswa dituntut untuk menggunakan pendidikan kewirausahaan sejak dini atau sedini mungkin Rohmah , 2017. Secara bahasa Etimonologi mengartikan minat sebagai usaha dan motivasi untuk belajar dan mencari sesuatu. Minat diartikan secara terminologi sebagai keinginan, kesukaan, atau kesiapan terhadap sesuatu. Sesuatu yang dapat menarik perhatian adalah sesuatu yang menarik perhatian. Minat mengungkapkan keinginan, aktivitas, dan preferensi seseorang. Jika seseorang tertarik pada sesuatu, maka minat tersebut akan dipupuk oleh perilakunya Aprilianty, 2012. Aini 2018 menjelaskan minat dan kewirausahaan merupakan komponen dari minat berwirausaha. Salah satu kualitas terpenting, selain bakat dan kecerdasan, yang memengaruhi seberapa baik seseorang mengerjakan tugas adalah minat. Jika seseorang tertarik dengan pekerjaan yang dilakukannya, itu akan terus menjadi peluang besar baginya untuk menyelesaikannya dengan lancar dan sukses. Minat adalah pemahaman seseorang tentang sesuatu yang memotivasi mereka untuk memberikan perhatian penuh pada objek tertentu dan senang terlibat dalam aktivitas yang terkait dengan objek itu. Kepala SMKN 1 Kota Jambi memaparkan beberapa permasalahan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan pada 20 November 2020 berdasarkan temuan kajian awal. Permasalahan tersebut antara lain 1 Pendidikan kewirausahaan tidak berjalan sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh pendidikan kewirausahaan tidak dapat menciptakan manusia yang percaya diri dan siap kerja; 2 Pelatihan pendidikan kewirausahaan masih kurang, hanya dilakukan setahun sekali; dan 3 Terdapat guru yamg mengajar pendidikan kewiirausahaan tidak sesuai dengan latar belakang dari pendidikan kewirausahaan itu sendiri. Oleh karenanya, sebagai seorang pimpinan kepala sekolah memang dituntut untuk cepat merespon keadaan yang ada, sebagaimana yang dikatakan oleh Muspawi 2020 bahwa kepala sekolah hendaknya peduli dan cepat 327 tanggap terhadap kondisi yang ada di sekolah yang ia pimpin, termasuk dalam konteks ini masalah pelaksanaan pendidikan kewirausahaan. Pemerintah mengeluarkan Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Masyarakat Nasional dan Membina Kewirausahaan dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan memperbanyak jumlah usaha. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk membantu masyarakat Indonesia dan seluruh dunia menciptakan inisiatif kewirausahaan. Namun, belum semua SMK di Indonesia mengadopsi konsep pendidikan kewirausahaan. SMK Negeri 1 Kota Jambi merupakan salah satu sekolah yang mengadopsi pembelajaran kewirausahaan. Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan, perumusan kebijakan pendidikan kewirausahaan tingkat SMK, dan variabel-variabel yang mempengaruhi pendidikan kewirausahaan siswa semuanya masih memerlukan analisis. 2. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus case study. Data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah berupa hasil wawancara dari pihak sekolah yaitu guru mata pelajaran kewirausahaan dan kepala sekolah di SMKN 1 Kota Jambi. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data yang diperoleh dari buku-buku, artikel, dan beberapa literatur yang berhubungan dengan pembahasan penelitian. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik snowball yang dimana teknik snowball ini merupakan teknik beberapa sampel awal digunakan untuk merekrut lebih banyak subjek, atau subjek diminta untuk mengusulkan orang tambahan yang mereka kenal yang memenuhi kriteria sampel yang diperlukan. Sampai peneliti memiliki cukup data untuk dievaluasi, strategi ini terus menumbuhkan populasi responden seperti bola salju yang menggelinding menuruni bukit. Wawancara adalah metode utama pengumpulan data dalam penelitian ini. Pendekatan wawancara melibatkan dua pihak pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan 328 yang diwawancarai yang menanggapi pertanyaan. Dialog memiliki tujuan yang jelas Creswel, 2013. Untuk memperoleh informasi dan statistik tentang pemanfaatan pendidikan kewirausahaan dalam mendorong minat berwirausaha siswa di SMKN 1 Kota Jambi digunakan wawancara mendalam. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian inni adalah teknik ketekunan pengamatan, triangulasi dan mengadakan member check. Peneliti menggunakan model analisis data yang dikemukakan oleh Moleong, 2006 yang mengemukakan bahwa kegiatan analisis data kualitatif dapat diupayakan secara interaktif dan berkesinambungan hingga selesai atau diakhiri, sehingga terjadi kejenuhan terhadap informasi yang diperoleh. Reduksi informasi, tampilan informasi, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi adalah semua komponen analisis informasi. Dapat dijelaskan bahwa dalam menganalisis data penulis melaksanakan langkah-langkah selaku berikut 1. Data reduction Reduksi data. Mereduksi informasi ialah Mengurangi informasi melibatkan meringkas, memisahkan rincian penting, berkonsentrasi pada rincian penting, mencari tema dan pola, dan menghilangkan rincian yang tidak relevan. Ini akan membantu informasi yang diringkas mencerminkan dengan cara yang lebih baik dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data tambahan dan melakukan pencarian yang diperlukan. Memanfaatkan alat teknologi seperti PC dan pengkodean elemen khusus dapat membantu pengurangan informasi. 2. Data display penyajian data. Data yang telah direduksi, setelah itu didisplay. Penyajian data dilakukan dalam wujud penjelasan singkat, bagan, ikatan antar jenis flowchart dan sejenisnya. 3. Conclusion Drawing/ verification. Verifikasi dan kesimpulan adalah langkah selanjutnya. Temuan awal bersifat sementara dan dapat direvisi jika bukti kuat ditemukan untuk menjamin metode pengumpulan data tambahan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 329 Temuan dan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kota Jambi dengan 5 peserta tentang Pelaksanaan Pendidikan Kewirausahaan untuk Menumbuhkan Minat Wirausaha Siswa ditinjau dari aspek Input, Proses, dan Output disajikan sebagai berikut Penerapan Pendidikan Kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dilihat dari Segi Input, Proses, dan Output Pendidikan kewirausahaan yang ada pada SMKN 1 Kota Jambi terintegrasikan pada semua mata pelajaran. Mata pelajaran ini didapatkan oleh semua jenjang kelas dan bidang keahlian di SMK. a. Input Tidak ada prasyarat tes peminatan pendidikan kewirausahaan untuk dapat mengikuti pelatihan pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi. Semua jenjang dan kelas SMKN 1 Kota Jambi memasukkan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulumnya. Semua jurusan di SMK wajib mengikuti mata kuliah Produk Kreatif. Oleh karena itu, fokus kurikulum kewirausahaan SMKN 1 Kota Jambi menitikberatkan pada Mata Pelajaran Produk Kreatif. SMKN 1 Kota Jambi memilih seseorang tenaga pendidik pendidikan kewirausahaan setidaknya telah berwirausaha di kalangan masyarakat. Perihal ini bertujuan supaya tenaga pendidik bisa sebagai subjek dari pendidikan kewirausahaan sehingga siswa dengan mudah dalam mempelajari pendidikan kewirausahaan karena tenaga pendidik yang mengajar mereka telah menguasai kewirausahaan itu sendiri. Selain itu guru juga dapat berfungsi sebagai motivator secara langsung dan contoh yang baik bagi siswa. Jika guru yang mengajar kewirausahaan telah menguasai teknik kewirausahaan maka siswa dengan mudah mempercayai suatau keberhasilan dari kewirausahaan. Khusus buat guru Pembelajaran Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK N 1 Kota Jambi memanglah telah mempunyai kualifikasi sendiri yang wajib dipunyai oleh pendidik dari mata pelajaran Pembelajaran Kewirausahaan tersebut. 330 Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh guru yang mengajar pendidikan kewirausahaan sebagai berikut “sayakan lulusan dunia usaha jadi saya harus mampu memberikan contoh kepada rekan saya serta peserta didik. Jadi, saya bukan hanya mengajar tentang kewirausahaan, tetapi juga melakukan wirausaha dirumah. Saya punya kos-kosan, trus juga didunia fashion seperti menjual baju, boneka, bantal dengan cara online dan marketplace ya. Selain itu saya juga ada bisnis jual beli tanah” Berdasarkan pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Suharsaputra, 2018 Kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di dalam satuan pendidikan. Kepala sekolah bertugas sebagai pemimpin susatu organisasi, selain itu kepala sekolah merupakan penanggungjawab kegiatan yang dilaksanakan di dalam satuan pendidikan tersebut. Menjadi seorang kepala sekolah dituntun agar kompeten didalam menjalankan tugasnya serta dapat memimpin semua komponen yang ada di dalamnya seperti siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan/pembelajaran, kepala sekolah memiliki pengaruh besar pada peningkatan mutu proses pembelajaran di sekolah, baik melalui pelaksanaan mata pelajaran kewirausahaan yang efektif maupun kebijakan dalam meningkatkan kompetensi para pendidik. Sudah sewajarnya kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berkewajiban dalam membantu guru meningkatkan dan memperbaiki keterampilan mengajar yang dimilikinya. b. Pelaksanaan/Proses Program yang mendukung pendidikan kewirausahaan di SMK N 1 Kota Jambi diantaranya yaitu bazaar atau pameran hasil karya siswa, kunjungan industri, dan Bisnis center. Setahun sekali, SMKN 1 Kota Jambi menyelenggarakan bazaar. Bazaar menampilkan dan bertukar karya siswa. Produk akhir dari pengolahan ini dapat berupa kerajinan atau makanan yang diteliti sebelumnya. Berbagai bisnis dan industri lokal dikunjungi 331 selama kunjungan industri. Semua siswa hadir dalam kunjungan ini. Mahasiswa dapat memahami bagaimana sesuatu diproses hingga proses pemasaran dengan praktik ini. Siswa harus menyusun laporan pengamatan setelah kunjungan selama mereka berada di lapangan. Bisnis center merupakan salah satu wujud kepedulian pihak sekolah terhadap siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK selaku wadah untuk siswa menjual benda hasil produksinya. Empat metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 digunakan dalam model pendidikan di SMKN 1 Kota Jambi. Ini menggunakan model dan mengutamakan aplikasi dalam kewirausahaan dengan lebih menekankan pada model pendidikan pembelajaran berbasis penemuan dan berbasis proyek. Model pendidikan discovery learning diterapkan antara lain ialah dengan membagikan lebih banyak lagi motivasi kepada siswa. Perihal ini didapatkan kala siswa melaksanakan kunjungan ke industri. Laporan temuan dari magang industri diperlukan dari siswa. Mahasiswa disarankan untuk dapat mempelajari bagaimana suatu industri dikelola, dimulai dengan isu-isu terkini dan bekerja menuju solusi. Sedangkan model pembelajaran project based learning model pembelajaran yang lebih menekankan kepada praktek daripada teori. Model seperti ini lebih disukai oleh siswa karena siswa dapat langsung mempraktekkan kreatifitas mereka secara langsung. Guru mempersiapkan rencana kegiatan belajar mengajar semacam RPP, silabus, serta wujud produk yang hendak diajarkan. RPP terbuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Di dalam RPP inilah hendak tercantum rencana pendidikan yang hendak dilaksanakan cocok dengan kurikulum yang berlaku. Guru mengantarkan modul pendidikan berbentuk langkah- langkah awal dalam pembuatan produk setelah itu siswa langsung mempraktekkan sesuai dengan arahan yang diberikan. Pendidikan ditunjukan kepada menciptakan sesuatu produk serta pemasukan dan guru diberikan kebebasan dalam merumuskan tata cara yang diidamkan. 332 Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh salah satu guru yang mengajar pendidikan kewirausahaan sebagai berikut “memang praktek yang lebih ditekankan ya. Kira-kira praktek 70% dan teori 30 %. Karena apa, karena ya praktek kan lebih diutamakan. Nilai praktek lebih ditekankan karena dengan praktek siswa akan belajar langsung bagaimana menjadi wirausaha yang sebenarnya” Hal ini sejalan dengan pendapat Alviana 2017 adapun tujuan utama dari pendidikan kewirausahaan ialah membentuk jiwa wirausaha dari peserta didik agar peserta didik tersebut dapat menjadi individu yang kreatif, inovatif, dan produktif. Jadi, secara umum pola dari pendidikan kewirausahaan harus mencakup dari teori, praktik serta implementasi. Teori diarahkan agar dapat mempelajari pengaruh tentang berwirausaha gunu menyentuh dan mengisi aspek kognitif peserta didik agar mempunyai paradigma wirausaha. Praktik yang dimaksudkan adalah untuk kegiatan berdasarkan teori yang telah didapatkan dari proses pembelajaran, agar peserta didik dapat merasakan teori yang telah dipelajarinya agar dapat dipraktikkan dan dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun masyarakat sekitar. c. Output/Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penilaian guru terhadap peserta didik, diantaranya 1 Melihat dari keseharian, tanggungjawab dan keseriusan siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas masing-masing. 2 kerapian, kreatifitas, keseuaian, dan ketelatenan siswa dalam membuat atau menciptakan setiap produk yang telah dihasilkan oleh siswa tersebut. 3 Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa sudah memiliki satu keahlian dengan apa yang diajarkan oleh guru tersebut di kelas maupun praktek. 333 Hal ini juga ditegaskan oleh salah satu guru yang mengajar pendidikan kewirausahaan sebagai berikut “bisa menggunakan soal objektif, soal esay, dengan pengalaman-pengalaman. kalau saya sih lebih menekankan kepada hasil laporan praktek atau dilihat dari praktek itu sendiri ya. Ujian, tes, dan ulangan juga menjadi faktor penting ya dalam menentukan siswa itu sudah berhasil atau belum” Sesuai dengan Permendikbud No 81 Tahun 2013 tentang implementtasi kurikulum, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang membuat Identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, Indikator pencapaian Kompetensi, Penilaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan sumber belajar. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Kewirausahaan a. Faktor Pendukung Pendidikan Kewirausahaan di SMK N 1 Kota Jambi Dalam pelaksanaan Pendidikan Kewirausahaan di SMK N 1 Kota Jambi mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Faktor-faktor yang mendukung kelancaran pendidikan kewirausahaan diantaranya 1 Saran prasarana yang tergolong lengkap sehingga memudahkan siswa untuk melaksanakan pendidikan kewirausahaan. Laboratorium menjadi salah satu sarana prasaran yang sangat mendukung dari kelancaran proses pembelajaran serta terdapat tempat khusus bagi siswa untuk menjual karya yang telah dibuat yaitu bisnis center. 2 Mendapatkan motivasi, partisipasi dan pengahargaan yang diberikam oleh kepala sekolah dan guru secara langsung berupa pujian terhadap produk yang telah dibuat. Hal ini sejalan laporan Purwaningsih 2021 bahwa pentingya keberadaan motivasi ekstrinsik dalam menumbuh kembangkan minat berwirausaha. 334 3 Kompetensi pendidik juga faktor pendukung terhadap optimalnya pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi. Salah satunya adalah guru yang berkompeten dalam mengajar pendidikan kewirausahaan walaupun dengan jumlah terbatas. b. Faktor Penghambat pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi Beberapa faktor yang menjadi penghambat pendidikan kewirausahaan diantaranya adalah 1 Kurangnya jumlah tenaga pendidik yang mengajar pendidikan kewirausahaan yang mempunyai latar belakang sesuai dengan pendidikan kewirausahaan. 2 Faktor dari diri seorang siswa itu sendiri dapat menjadi faktor penghambat terlaksananya pendidikan kewirausahaan. Kesadaran siswa yang masih beragam atau dengan kata lain siswa berasumsi bahwa pendidikan kewirausahaan masih tidaklah begitu penting untuk dipelajari. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapatlah disampaikan kesimpulan 1. Pendidikan kewirausahaan dimanfaatkan dari sisi input, proses, dan outcome di SMKN 1 Kota Jambi bahwa pendidikan kewirausahaan diajarkan pada semua jenjang dan kelas. Bazar yang merupakan program tahunan ini merupakan program yang mengedepankan proses pembelajaran pendidikan kewirausahaan. Selain itu, ada latihan observasi lapangan, perjalanan industri, dan pusat bisnis tempat siswa dapat mengiklankan barang mereka. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis program, pembelajaran inkuiri, dan model pembelajaran penemuan. Kuis harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir digunakan sebagai bagian dari proses evaluasi atau penilaian untuk mengukur seberapa baik kinerja siswa dalam pendidikan kewirausahaan, serta ujian praktik dalam bentuk bazar 335 atau pameran hasil karya siswa. 2 Faktor-faktor yang mendukung Pendidikan Kewirausahaan ialah keberadaan sarana dan prasarana yang memadai, serta guru yang dianggap kompeten pada bidang peminatannya. Sedangkan hambatannya ialah kurangnya jumlah tenaga pendidik yang mengajar pendidikan kewirausahaan yang mempunyai latar belakang sesuai dengan pendidikan kewirausahaan. Harapan penulis ke depannya penelitian ini dapat dilanjutkan pada skala yang lebih luas, agar manfaat penelitian ini bisa lebih menyentuh lapisan masyarakat yang lebih luas pula. DAFTAR PUSTAKA Aini, Qurotul. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa kelas X pada program enterpreneur di SMA Excellent Alyasini Pasuruan. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Alviana, N. 2017. Pendidikan kewirausahaan di SMK Batik Perbaik. Jurnal Kebijakan Pendidikan. Edisi 6 h. 577-585. Aprilianty, E. 2012. Pengaruh kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan terhadap minat berwirausaha siswa SMK. Pendidikan Vokasi, 23. Creswell, J. 2013. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta Pustaka Belajar. Delitasari, I., & Hidayah, N. 2017. Implementasi pendidikan entrepreneurship di SD entrepreneur. The 6th University Research Colloquium, 179-186. Hendrato, M. L. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan di SMP negeri 15 Yogyakarta the implementation of entrepreneurial education program at junior high school 15 Yogyakarta. Kebijakan Pendidikan, 76. Moleong, L. J. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung Remaja Rosda Karya. Muspawi, Mohamad. 2020. Strategi Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 202, Juli 2020, 402-409. DOI Purwaningsih, Dewi. 2021. Pentingnya Motivasi Dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha. ETNIK Jurnal Ekonomi - Teknik, Volume 1 Issue 2, h. 69-72. Rohmah, L. 2017. Implementasi Pendidikan entrepreneurship pada anak usia dini di tk khalifah sukonandi yogyakarta. Pendidikan Anak, 31, 15-26. Suharsaputra, U. 2018. Supervisi pendidikan pendekatan sistem berbasis kinerja. Bandung Refika Aditama. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this spirit and entrepreneurship education have grown everywhere. But ideally this spirit is implanted as early as possible. So far there has been no serious kindergarten to support this entrepreneurial spirit. TK Khalifah who has tauhid education and entrepreneurship. This research focuses on 1 how the implementation of entrepreneurship education in Khalifah kindergarten, 2 entrepreneurship education activities in Khalifah Kindergarten, and 3 factors that support and obstruct early childhood entrepreneurship education in Khalifah Kindergarten. This research is qualitative research, and data collected by interview, documentation, and observation. Data analysis with reduction, display, and verification / conclusion. The results showed that the implementation of entrepreneurship education in early childhood in Khalifah kindergarten is integrating entrepreneurial values in ApriliantyTujuan penelitian untuk mengungkapkan pengaruh potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi adalah siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel sebanyak 113 responden ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket dan tes. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensia. Penelitian menunjukkan minat berwirausaha relatif rendah 48,67%, potensi kepribadian wirausaha memberi pengaruh cukup berarti terhadap minat berwirausaha 27,3%, pengetahuan kewirausahaan berpengaruh berarti terhadap minat berwirausaha 13,7%, lingkungan keluarga memberi pengaruh yang berarti terhadap minat berwirausaha 22%. Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga sebesar 42,2 persen terhadap minat berwirausaha. THE EFFECT OF ENTREPRENEUR PERSONALITY, ENTREPRENEURSHIP KNOWLEDGE, AND ENVIRONMENT ON ENTREPRENEURIAL INTEREST OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTSAbstractThe Effect of Potential Entrepreneur Personality, Entrepreneurship Knowledge, and Environment on Entrepreneurial Interest of Vocational High School Students. The purposes of this research are to reveal the effect of potential entrepreneur personality, entrepreneurship knowledge, and environment on the entrepreneurial interest. This study uses the ex post facto approach. The population is Agriculture vocational high school students in Daerah Istimewa Yogyakarta. A sample of 113 respondents is established using the proportional random sampling technique. The data are collected using questionnaires and a test. The data are analyzed using descriptive statistics and statistical inference. The results show that almost half of students have a low entrepreneurial interest. The results also show that potential entrepreneur personality gives a positive and significant effect on entrepreneurial interest Entrepreneurship knowledge has a significant positive effect on entrepreneurial interest Family environment has a significant positive effect on entrepreneurial interest 22%. The potential entrepreneur personality, entrepreneurship knowledge, and family environment collectively have the effect of percent on the entrepreneurial pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa kelas X pada program enterpreneur di SMA Excellent Alyasini Pasuruan. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim MalangQurotul AiniAini, Qurotul. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa kelas X pada program enterpreneur di SMA Excellent Alyasini Pasuruan. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim kewirausahaan di SMK Batik PerbaikN AlvianaAlviana, N. 2017. Pendidikan kewirausahaan di SMK Batik Perbaik. Jurnal Kebijakan Pendidikan. Edisi 6 h. design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixedJ CreswellCreswell, J. 2013. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta Pustaka pendidikan entrepreneurship di SD entrepreneur. The 6th University Research ColloquiumI DelitasariN HidayahDelitasari, I., & Hidayah, N. 2017. Implementasi pendidikan entrepreneurship di SD entrepreneur. The 6th University Research Colloquium, pendidikan kewirausahaan di SMP negeri 15 Yogyakarta the implementation of entrepreneurial education program at junior high school 15 YogyakartaM L HendratoHendrato, M. L. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan di SMP negeri 15 Yogyakarta the implementation of entrepreneurial education program at junior high school 15 Yogyakarta. Kebijakan Pendidikan, 76.Metodologi penelitian kualitatif. Bandung Remaja Rosda KaryaL J MoleongMoleong, L. J. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung Remaja Rosda Menjadi Kepala Sekolah ProfesionalMohamad MuspawiMuspawi, Mohamad. 2020. Strategi Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 202, Juli 2020, 402-409. DOI PurwaningsihPurwaningsih, Dewi. 2021. Pentingnya Motivasi Dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha. ETNIK Jurnal Ekonomi -Teknik, Volume 1 Issue 2, h. 69-72.
Artinya kita harus memulainya daricara pandang perspektif yang berbeda. 3. gunakan akal. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analistis terhadap pengetahuan, jadi bila kita ingin lebih kreatif kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan yang kita miliki atau sudah kita punya sebelumnya. 4.
Motivasi bisnis adalah suatu hal yang harus ditanamkan pada diri setiap pengusaha. Banyak orang yang ingin berkarir sebagai entrepreneur, bercita-cita ingin menjadi pebisnis hebat dan sukses yang disertai dengan tujuan baik lainnya. Namun, beberapa mungkin belum memulai langkah usahanya. Bisa karena bingung, bisa pula karena tak memiliki motivasi yang kuat akan hal ini. apakah Anda salah satunya? Jika ia, maka disarankan untuk membaca tulisan ini hingga selesai. Karena pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara menggali dan memupuk motivasi bisnis yang kuat dalam diri. Tips Menggali dan Menumbuhkan Motivasi Bisnis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Lalu, bagaimana caranya kita memiliki dorongan’ yang dapat membantu bisnis kita tersebut? 1. Miliki Keyakinan yang Besar Keyakinan adalah dasar motivasi kita dalam memulai bisnis yang kuat. Niat serta keyakinan menjadi pondasi utama dari bisnis yang kita jalankan. Kebanyakan tidak yakin dan takut produknya tidak laku dipasaran dan akhirnya bangkrut. Betul begitu? Tanamkan keyakinan dalam diri kita bahwa apapun produk yang ditawarkan akan ada pembelinya. Karena, bukankah setiap yang kita pasarkan sudah memiliki target konsumennya sendiri? Berarti semuanya berpeluang laku, berpeluang sukses. Yang perlu kita lakukan hanya meyakini hal itu, dan mencari jalan agar brand kita bertemu dengan jodoh’ atau konsumennya. 2. Belajar Sukses dari Cerita Inspiratif Dalam perjalanan bisnis kita mungkin saja merasa jenuh dan stuck di posisi itu-itu saja. Mulailah muncul pikiran “apakah saya bisa sukses dengan keadaan yang seperti ini?”. Untuk menghilangkan keraguan tersebut serta meningkatkan kembali daya juang bisnis, Anda bisa mencari, membaca, mendengarkan atau menonton kisah inspiratif yang memuat tentang perjalanan para pebisnis sukses. Semuanya memang tidak berjalan begitu saja, harus ada perjuangannya. Mengetahui kisah orang sukses ini bisa menjadi pemecut’ motivasi bisnis yang dijalankan. 3. Jangan Menunda-Nunda Salah satu kebiasaan buruk yang cukup sering kita lakukan adalah menunda. Banyak alasan dan banyak menunda bisa menjadi salah satu faktor penurun motivasi sekaligus penghambat bisnis. Semakin ditunda, maka perjalanan menuju suksesnya akan lebih lama. Ketika malas menyerang, segeralah berpikir tentang apa yang membuat Anda telah berjuang sejauh ini? Maka hal tersebut bisa dijadikan motivasi agar segera bergerak sekarang juga. Beberapa pebisnis, terlebih pengusaha baru, banyak yang merasa ragu untuk memulai langkahnya. Hal inilah yang biasanya menjadi faktor kita banyak menunda. Menunggu lebih siap, menunggu lebih matang dan segudang alasan lain yang biasa diungkapkan. Padahal dalam berbisnis, take action itu penting. Mulai saja dulu, perbaiki segala yang kurang sambil berjalan. Karena kalau kita menunda, kita tak pernah tau harus mulai memperbaiki dari hal apa. 4. Fokus dan Konsisten Kunci sukses pebisnis berikutnya adalah fokus dan konsisten. Berbisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di hadapan kita nanti, akan terhampar perjalanan panjang yang mungkin dapat menurunkan semangat, motivasi dan daya juang. Satu yang perlu diingat, fokuslah pada tujuan. Fokus pada hal-hal atau capaian-capaian bisnis Anda. Lakukan segala usaha dengan konsisten. Tanpa konsistensi maka semua yang telah dibangun bisa saja berantakan. Berbagai tips dan cara menumbuhkan motivasi bisnis di atas, semoga bisa semakin menguatkan setiap langkah usaha Anda, ya. Apabila Anda membutuhkan konsultasi saat memulai bisnis, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan ahli atau business coach. Dengan begitu, bisa didapatkan perencanaan tepat untuk menjalankan bisnis Anda. Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Dengan mendaftar di semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk segera kunjungi Pentingnyakewirausahaan di kalangan mahasiswa. Fenomena yang terjadi saat ini banyak sekali mahasiswa ketika lulus kuliah mereka hanya ingin menjadi seorang pegawai, ini terlihat dari hasil wawancara dengan para mahasiswa sekitar 75% menjawab akan melamar kerja, dengan kata lain menjadi pegawai (karyawan), dan hanya sekitar 4% yang menjawab

Dunia kerja kantoran memang dunia yang kadang mengiurkan. Gaji yang bisa diterima tiap bulan sehingga tidak khawatir akan kekurangan uang, wibawa yang terangkat di mata masyarakat karena kerja di kantoran, masa depan yang cerah karena bermodalkan uang pensiunan dan masih banyak lagi hal-hal mengiurkan yang dirasakan orang kantoran. Kesempatan atau peluang setiap orang memang berbeda-beda. Ketika ditanyakan apakah mereka lebih memilih kerja kantoran atau wirausaha maka sebagian besar dari orang-orang akan lebih memilih dunia kerja kantoran dengan alasan kehidupan akan lebih terjamin. Tidak semua dari mereka akan bisa berkesempatan yang sama. Ada yang menempuh jalan lurus ketika mencari kerja tanpa harus merasakan rasa sakit karena ditolak, gagal dan sebagainya. Dari sebagian besar itu adapula orang-orang yang lebih memilih dunia wirausaha., alasan yang dikemukakan juga beragam. Namun yang pasti kehidupan itu memang pilihan termasuk juga dalam hal kerja. Semua punya tujuan yang mulia untuk kehidupan. Apalagi bagi orang yang mewujudkan dirinya untuk berwirausaha ditengah giuran dunia kerja kantoran. Sebuah tantangan besar untuk mereka yang mencoba mengais rupiah hari demi hari tanpa kepastian. Dalam sebulan bias menghasilkan banyak rupiah melebihi orang kantoran tapi bisa juga dalam sebulan itu tidak menghasilkan rupiah sedikitpun. Oleh karena itulah strategi bagi orang yang berwirausaha perlu ditingkatkan sehingga tidak terlibas oleh zaman. Inovasi dan kreativitas menjadi modal penting dalam membangun kewirausahaan. Selain itu, juga ketahanan mental yang membuat wirausahawan bertahan dalam berbagai kondisi usahanya. Siapa pun bisa menjadi wirausahawan, tetapi tingkat keberhasilannya dipengaruhi daya inovasi dan kreasi dalam diri. Jadi entrepreneur atau wirausaha merupakan orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Seorang enterpreneur atau wirausahawan membawa dampak positif buat lingkungan masyarakat sekitarnya. Adanya seseorang yang berjiwa wirausaha maka akan menciptakan banyak lapangan kerja buat orang-orang yang tidak bisa masuk dunia kerja kantoran atau orang-orang yang belum mempunyai kesempatan bagus untuk masuk dunia kantoran. Bagi mereka yang berjiwa enterpreneur dan menjalankan minat dan bakatnya itu maka secara tidak langsung juga akan banyak membantu pemerintah dalam bidang perekonomian. Jiwa entrepreneur atau wirausaha ini menarik untuk dilirik. Apalagi ketika tingkat kebutuhan tenaga kerja semakin tidak bisa mengimbangi kecepatan jumlah Sumber Daya Manusia yang tersedia. Tenaga kerja yang ada jauh lebih ban yak daripada kebutuhan. Angka kebutuhan penerimaan Pegawai Negeri Sipil PNS tak mampu menampung jebolan Sekolah Menengah Atas atau Perguruan Tinggi. Instansi swasta pun demikian. Yang terjadi justru sebaliknya. Di tengah lilitan kebutuhan ekonomi sekarang, ribuan pabrik dan perusahaan swasta justru banyak yang mem-PHK karyawannya. Akibatnya, angka pengangguran membengkak. Ratusan ribu lulusan perguruan tinggi menganggur. Bangsa ini kelebihan tenaga kerja. Ujungnya, kita dipaksa "menjual" para tenaga kerja itu ke luar negeri dengan segala penderitaannya. Di sisi lain, seharusnya fenomena ini membuat anak negeri ini merenung. Selain terbatasnya lahan penerimaan PNS atau karyawan swasta, bangsa ini juga membutuhkan sosok-sosok entrepreneur. Kekayaan alam yang berlimpah, SDM yang membludak dan kebutuhan ekonomi yang kian membengkak, menuntut kita untuk belajar bekerja mandiri. Saatnya para karyawan merenung. Fakta menyebutkan, tingkat kenaikan gaji para karyawan, baik PNS maupun swasta, tak mampu mengejar tingkat pertambahan kebutuhan sehari-hari. Belum lagi. kalau ia harus mengubah nasib dengan mempunyai kendaraan atau rumah besar. Dalam analisanya yang ditulis Valentino Densi di bukunya Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian, Valentino Dinsi menyebutkan, PNS atau mereka yang bekerja sebagai karyawan swasta level menengah ke bawah, hanya bisa kaya dengan lima cara. Yaitu, menikah dengan orang kaya, mendapatkan warisan, menang undian, bekerja sampingan, dan korupsi. Merenungkan hal tersebut, selayaknya penghuni negeri ini mengubah paradigma berpikirnya. Paradigma sebagian masyarakat kita masih banyakyang ngotot memaksakan anaknya harus diterima di PNS dengan berbagai cara termasuk suapmenyuap dan nepotisme. Paradigma ini harus diubah dengan paradigma baru. Yaitu, mendidik generasi muda dengan jiwa wirausaha. Dengan demikian, begitu lulus dari SMA atau perguruan tinggi, generasi kita tak lagi belajar bagaimana menulis lamaran pekerjaan, tapi belajar cara membuat proposal bisnis. Mereka tak lagi berbondong-bondong menenteng map melamar jadi pegawai, tapi beramai-ramai membuka usaha baru. Jika jiwa wirausaha ini bisa kita tumbuhkan sejak dini, kita berharap negeri ini akan bangkit dari keterpurukan. Kekayaan alam yang melimpah ruah ini bisa kita kelolah sendiri tanpa harus mengundang orang asing. Syaratnya satu, kita mau berubah. Kalau dulu bekerja pada orang lain dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan uang, tetapi sekarang berwirausaha menjadi trend masa depan, karena dianggap lebih prospektif untuk meraih kebebasan waktu dan keuangan. Namun berwirausaha juga memerlukan pengetahuan, kecakapan, serta pengalaman, sehingga harus dipupuk sejak dini. Beberapa hal berikut ini merupakan hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan berkenaan dengan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan tersebut. Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan. Oleh karena itulah menumbuhkan jiwa wirausaha ditengah pesonanya dunia kantoran cukup mambawa tantangan tersendiri. Pilihan memang ada ditangan kita masing-masing. Yang pasti harus terus berkreasi untuk kebangkitan negeri ini. Salam

Jawabpertanyaan soal dibawah ini dengan singkat dan jelas : 1. Sebutkan dan jelaskan hambatan-hambatan dalam memulai usaha tersebut! 2. Jelaskan bagaimana seharusnya mindset seorang entrepreuner! 3. "Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku Anda. Menumbuhkan minat pemuda menjadi technopreneur.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis suatu usaha yang menggabungkan inovasi kesempatan dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai tambah yang lebih dalam kewirasuhaan pada generasi muda bisa tumbuh dengan adanya seminar tentang kewirausahaan. Berdirinya pusat belajar di beberapa kampus, hadirnya organisasi yang peduli dengan pengembangan organisasi mengenai kewirausahaan seperti contohnya AKSI Asosiasi kewirausahaan Indonesia. Dengan adanya hal tersebut menunjukkan bahwa banyak pihak yang meyakini bahwa kewirausahaan merupakan salah satu solusi yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ketahui bahwa masalah terbesar yang di hadapi oleh Indonesia adanya banyaknya tingkat pengangguran pemuda, sehingga akan mengakibatkan banyak masalah sosial yang cukup tinggi pula, beberapa masalah sosial yang akan terjadi karena tingginya tingkat pengangguran adalah masalah kemiskinan, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, serta kriminalitas nah dengan adanya kewirausahaan ini bisa membangun ekonomi Indonesia dan peluang kerja bagi generasi muda untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Oleh karena itu menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi generasi muda itu sangat di butuhkan pada era sekarang minat kewirausahaan juga dapat berjalan beriringan dengan penanaman budaya dan literasi di kalangan generasi muda. Melalui budaya literasi menjadikan generasi muda melek dengan informasi, meningkatkan pemahaman, kretivitas dan inovasi di bidangnya serta memanfaatkan peluang-peluang baru khusunya dalam bidang usaha. Banyak sekali artikel tentang kewirausahaan yang bisa kita akses di internet,selain di internet kita bisa juga mempelajari kewirausahaan melalui seminar-seminar. Banyak sekali artikel atau seminar yang membahas bagaimana pengalaman bisnis seseorang,strategi memulai dandan mengelola bisnis berbagai artikel serta seminar lainnya yang dapat menumbuhkan dan memperkuat feeling business generasi muda. Menumbuhkan minat berwirausaha pada generasi muda sebenarnya tidak mudah, namun kalau kita kenali generasi muda, banyak dari mereka yang telah menunjukkan kreatifitas dalam berwirausaha terutama pada jenjang pendidikan, seperti yang kita ketehui bahwa di sekolah- sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas serta perguruan tinggi, mereka sudah di bekali dengan ketrampilan wirausaha yang baik, sekarang tinggal bagaimana kita menumbuhkan minat dan bakat berwirausaha yang baik. Beberapa tips untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada generasi mudaKita bisa mempelajari kisah sukses oranglain, ada banyak kisah pengusaha sukses yang memulai usahanya dari nol, dengan perjuangan yang berat dan tentu jatuh bangun, namun akhirnya menjadi seorang wirausaha yang , kebanyakan orang ragu dalam berwirausaha karna keterbatasan modal atau bahkan tidak ada modal, untuk mengatasi hal ini kita bisa kerja lebih dahulu untuk mendapatkan modal sebelum berwirausaha. Kerjakan hal lain juga dalam pekerjaan, selain menambah pemasukan, juga menambah pengalaman kita dalam dunia kerja, modal juga bisa di dapatkan dengan meminjam ke bank walaupun itu tidak begitu di dalam berwirausaha, sikap focus ini sangat di butuhkan dalam berwirausaha dan jangan lupa selalu di barengi dengan sikap optimis, kedua sikap ini wajib dimiliki oleh seorang wirausaha agar tidak mudah menyerah ketika sedang menjalankan suatu kemampuan untuk memasarkan priduknya dengan baik , nah halini sangatlan penting dimiliki oleh seorang calon wirausaha, kemampuan menjual adalah satu-satunya cara untuk menarik minat orang agar mau membeli produk atau jasa yang kiyta sekarang juga dan jangan pernah menunda untuk memulai bisnis. Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Pentingnyamata kuliah kewirausahaan diberikan kepada mahasiswa karena mahasiswa merupakan harapan bangsa untuk memajukan bangsa Indonesia. Kita ketahui bersama, Indonesia sampai sekarang masih merupakan Negara berkembang dan belum berhasil menjadi suatu Negara yang maju. Negara yang maju adalah suatu negara yang mampu memberikan peningkatan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gimana sih caranya bisa berwirausaha pada usia muda pasti banyak tuh dipikirkan oleh anak-anak milenial zaman sekarang ? Sebelum kita menumbuhkan bagaimana cara berwirausaha dan menumbuhkan minatnya kita harus tahu dulu apa pengertian dari wirausaha itu adalah penggabungan dari dua kata, yaitu 'wira' dan 'usaha'. Wira artinya pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah berani. Sedangkan, usaha merupakan perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja. Jika diartikan secara harfiah, maka makna dari wirausaha adalah orang yang membuat suatu produk, menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga mengatur permodalan serta pemasarannya. secara umum, definisi wirausaha adalah suatu kegiatan usaha dengan kondisi seluruh sumber daya dan upaya dibebankan kepada pelaku usaha wirausahawan dalam mengenali produk baru, menentukan konsep dan proses produksi, menyusun strategi hingga memasarkan serta mengatur permodalannya. Tujuan adanya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dibandingkan saat sebelum diolah menajdi suatu barang atau jasa. Orang yang menjalankan kegiatan wirausaha disebut dengan wirausahawan. Dialah yang bertanggung jawab dalam menyusun manajemen operasional dari keseluruhan proses kegiatan tersebut, mulai dari proses pengadaan sampai dengan pemasaran produk. Wirausahawan juga harus tau dan ber kemampuan untuk bisa mengetahui tren pasar agar tidak sampai salah sasaran dalam memasarkan produknya. Pada masa sekarang itu pada masa masa milenial sudah sewajarnya anak remaja berani dalam berwirausaha dan melakukan bisnis muda dengan modal seadanya sesuai kantong pelajar dan berani menampilkan produk nya beberapa cara menumbuhkan minat wirausaha pada generasi milenial yaitu a. Dimulai dari dalam diri manusia itu sendiri yang menjadi faktor pendukung terlaksana nya minat dalam berwirausaha hingga menjadi seorang wirausahawan persiapkan mental dalam diri apapun yang terjadi dalam wirausaha seperti untung rugi itu adalah hal yang wajar dan sudah biasa terjadi. c. Iri pada bisnis orang lain juga bisa menjadi modal utama dalam menumbuhkan minat berwirausaha, mengapa orang lain bisa sukses dan mendapatkan penghasilan sendiri di usia Melihat peluang dari kondisi lingkungan sekitar, apa yang bisa dijadikan roduk yang membantu dan pasti laku dalam masyarakat atau pembeli nantinyae. Mulai berani melakukan planning atau perencanaan apa yang harus di mulai, usaha apa yang mau di buat dan modal yang dihitung sesuai dengan harga pembuatan usaha nanti Memahami strategi pemasaran apa yang sedang tren di kalangan milenial bisa menumbuhkan kreatifitas dalam masih banyak cara lain nya dalam menumbuhkan minat berwirausaha dalam generasi milenial. Tergantung pada niat dan kreativitas pada setiap orangnya. Berani memulai dengan cepat maka akan menuai dengan lebih cepat lagi. referensi 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
d1fP.
  • y3harpgu1m.pages.dev/765
  • y3harpgu1m.pages.dev/573
  • y3harpgu1m.pages.dev/37
  • y3harpgu1m.pages.dev/271
  • y3harpgu1m.pages.dev/585
  • y3harpgu1m.pages.dev/97
  • y3harpgu1m.pages.dev/762
  • y3harpgu1m.pages.dev/370
  • y3harpgu1m.pages.dev/949
  • y3harpgu1m.pages.dev/668
  • y3harpgu1m.pages.dev/712
  • y3harpgu1m.pages.dev/966
  • y3harpgu1m.pages.dev/987
  • y3harpgu1m.pages.dev/458
  • y3harpgu1m.pages.dev/106
  • jelaskan dengan singkat bagaimana menumbuhkan minat berwirausaha